Grammar is nightmare. Agaknya pola pikir terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris, terutama dala hal tata Bahasa masih dianggap sebagai mimpi buruk bagi para siswa. Hal tersebut dapat terlihat dengan tidak responya para siswa, saat sesi materi tata Bahasa di mulai. Problematika tersebut akan terus berlanjut jika strategi pembelajaran yang ditetapkan masih dengan pola menulis–pembahasan mekanis–latihan. Hal tersebut akan tambah lebih buruk tanpa bantuan media yang menyenangkan. Akhirnya pengalaman belajar yang mereka peroleh adalah sikap bosan, keengganan, menghindar, bahkan pada tingkat ekstrim, bisa menimbulkan sikap benci. Sungguh berbahaya jika dibiarkan, karena kebencian mereka akan bersikap permanent. Bagaimana tujuan pembelajaran bias tercapai, jika mereka difasilitasi dengan kebosanan.
What do comfort and feeling good have to do with learning? Pertanyaan tersebut adalah pijakan saya untuk menjawab problematika diatas. Sikap nyaman ( comfort ) dan perasaan yang baik ( feeling good ) adalah landasan sebagai pemecahan terhadap pertanyaan apa yang harus dilakukan jika para siswa bosan. Selanjutnya akan muncul pertanyaan, adakah tindakan untuk menanggulanginya ? saya jawab banyak! (Lots ! )
Salah satunya adalah dengan pertanyaan strategi ” how students like to work ? Dengan rasa penasaran yang tinggi, Setelah mendapat honor dari sekolah saya mencoba untuk menjelajah ( browsing ) internet dengan bantuan HP keluaran tahun 2007 sebagai modem dan bantuan aplikasi Google hack, akhirnya saya ketemu dengan file buku elektronik (e-book) dengan judul ” Fun with Grammar : Communicative Activities for the Azar Grammar series karangan Suzanne W.Woodward .” Yang menarik dari buku tersebut adalah ada kata communicative dan activities. Dari dua kata tersebut, benak saya berfikir bahwa sikap bosan para siswa akan dapat tertanggulangi. Buku tesebut mencakup 16 bab dan semua bab berkaitan dengan komponen tata bahasa atau Grammar. Namanya juga fun ( menyenangakan ) pasti bertentangan dengan bored ( membosankan )
Pada semester genap kelas tujuh tingkat menegah pertama, terdapat materi teks descriptive. Saya coba buka panduan dari Suzanne W.Woodward dan akhirnya pencerahan saya temukan di halaman 181 dengan judul bab Adjectives in sentence context atau kata sifat dalam kontek kalimat. Ya, namanya juga deskripsi atau penggambaran, pasti tidak lepas dari kata sifat. Yupp kita mulai ke TKP.
Pertama-tama saya bikin lesson plan ( rencana pengajaran ). Target skenario 30 menit awal adalah dengan melakukan tindakan ” Match the Description” artinya membuat aksi pencocokan kalimat antara siswa. Dinamika materinya mencakup seluruh siswa, harapan saya melibatkan semua siswa adalah agar tercipta atmosfir kelas yang giat, mau bekerja, tidak terlihat membosankan. Saya sediakan estimasi waktu 30 menit. Prosedur yang dijalankan yaitu :
- Membagi kelas dengan 2 kelompok.
- Beri semua siswa satu kartu, satu kelompok dengan kartu model A (kalimat deskripsi) dan satu kartu lagi adalah kartu B (pasangan dari kartu A ).
- Para siswa tidak boleh melihat kartu temannya. Mereka harus menemukan pasangannya dengan sebuah pertanyaan : Are you….? What are you wearing ?
- Pada waktu yang sama siswa yang lain bertanya untuk mencocokan kartunya.
- Saat kartu cocok dengan pasangannya. Tugas selesai ( artinya siswa diperkenankan untuk duduk )
- Untuk lebih efektifnya adalah dengan mencocokan antara kalimat dengan gambar.
- Dibawah adalah contoh Kalimat dengan Gambar sebagai pasangannya.
Manfaat dengan melakukan kegiatan diatas adalah :
1. Atmosfir kelas akan menjadi live ( hidup )
2. Menghilangkan perasaan bahwa Tata bahasa Inggris adalah sesuatu yang sulit.
3. Adanya peningkatan keakraban antar siswa, karena ada kontak langsung ( face to face ), dan akan memudahkan saat ada sesi percakapan (conversations )
4. Memiliki rasa tanggung jawab pekerjaan, karena disini siswa bertanya kepada setiap siswa.
5. Menanamkan Good image terhadap mata pelajaran Bahasa Inggri