Keragamaan budaya Indonesia tidak diragukan lagi. Tidak hanya kita bangsa Indonesia yang mengakui, bahkan dunia pun ikut mengapresiasi budaya Nusantara. Keanekaragaman budaya negeri ini seakan justru menjadi perekat kesatuan bangsa. Nilai persatuan bangsa Indonesia lebih kuat dibanding Negara-negara yang hanya memunyai budaya tunggal. Oleh karena itu, kekhasan warisan budaya yang ada saat ini sudah semestinya dijaga sekaligus dijadikan modal untuk membangun bangsa ini lebih baik lagi.
A. Melestarikan Budaya Bangsa
Beberapa tahun terakhir ini, banyak warisan budaya bangsa Indonesia yang diklaim oleh negara lain. Permasalahan tersebut, jika akan dikaji akan berdampak negatif dan positif. Negatif, karena dapat saja klaim negara lain terhadap budaya bangsa Indonesia akan mengakibatkan warisan budaya leluhur kita menjadi hak negara lain. Klaim kebudayaan kita oleh negara lain, seperti Malaysia, tentu dapat membuat kita menjadi seolah bangsa yang hanya “mendompleng” kebudayaan. Padahal sejatinya bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan warisan budaya. Bernilai positif, karena dengan adanya klaim tersebut, bangsa ini menjadi sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya negeri sendiri.
Selama ini, sudah menjadi sesuatu yang umum di tengah-tengah masyarakat, bahwa kebudayaan asing lebih digemari dibanding kebudayaan sendiri. Budaya yang berwujud maupun tidak berwujud didominasi oleh budaya luar. Lihat saja demam K-Pop akhir-akhir ini. Budaya Korea seakan menyebar virus histeria terhadap para anak muda negeri ini. Padahal, Indonesia memiliki ratusan kesenian yang jika dikemas dengan baik akan jauh melampaui gaya “gangnam style” Korea tersebut. Gandrang Bulo, adalah merupakan kesenian daerah dari Bugis yang lebih atraktif dibanding “gangnam style” tersebut. Hanya saja, nasib Gandrang Bulo sekadar hanya menjadi penghias literatur sejarah budaya negeri ini. Tidak ada kemauan terutama dari pemerintah untuk mempromosikan kebudayaan ini kepada masyarakat secara serius.
Gangnam Style hanya merupakan fenomena belaka, akan terus terjadi jika sebagai bangsa tidak menyadari pentingnya melestarikan budaya sendiri. Pemerintah harus mengambil inisiatif untuk meletarikan warisan budaya bangsa dengan giat melakukan promosi yang serius. Belajar dari Korea tentu hal yang baik. Bagaimana negara tersebut, mampu meraup keuntungan yang besar dengan promosi budayanya. Oleh karena itu, mindset berpikir tentang pelestarian budaya harus berubah. Bahwa warisan budaya adalah merupakan pengejawantahan nilai-nilai luhur bangsa, adalah sesuatu yang benar. Namun, bahwa warisan budaya bangsa ini akan mampu memberikan keuntungan terhadap bangsa dengan pengelolaan yang professional dan progresif, juga adalah sesuatu yang sangat mungkin. Sehingga warisan budaya akan mampu menjadi salah satu penghasil devisa buat negara.
B. Nilai-nilai Budaya dalam Pendidikan
Lemahnya nilai-nilai budaya yang terkandung dalam unsur pendidikan kita sudah harus menjadi perhatian serius. Nilai-nilai budaya sebagai nilai-nilai bangsa sudah semestinya inklud dalam pendidikan anak-anak bangsa. Oleh karena itu, kecintaan terhadap warisan budaya bangsa ini semestinya harus dibentuk di bangku-bangku sekolah, selain di rumah tangga, dan masyarakat. Pembelajaran sudah harus menekankan pentingnya nilai-nilai budaya bangsa. Hal ini penting, agar kecintaan terhadap budaya bangsa sudah sejak dini tertanam. Hal menggembirakan karena informasi terhadap muatan kurikulum 2013 sarat terhadap pengaplikasian nilai-nilai budaya bangsa tersebut.
Banyaknya unsur informasi dan pergaulan saat ini, mengharuskan antisipasi yang sangat besar terhadap hilangnya nilai-nilai budaya bangsa. Oleh karena itu, pendidikan dan lebih spesifik lagi sekolah, harus menjadi “candradimuka” nya pelestarian budaya bangsa serta nilai-nilainya. Penanaman nilai-nilai budaya bangsa kepada peserta didik diyakini akan mampu menjadi “benteng” terhadap pengaruh budaya asing yang tidak sejalan dengan baudaya luhur bangsa. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terjerumus lebih dalam lagi ke jurang kehancuran peradaban bangsa dengan menanggalkan budaya bangsa sendiri. Budaya bangsa ini harus mampu dipertahankan dan semakin digiatkan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Secara lebih detail, integrasi budaya bangsa terhadap materi ajar di sekolah harus digalakkan. Bagaimana kesenian yang diajarkan merupakan budaya bangsa, bagaimana cara bersikap sesuai nilai-nilai budaya kita, dan bagaimana semangat patriotisme warga sekolah tetap terjamin demi bangsa dan Negara. Kesemuanya itu bagian yang harus digalakkan dalam aktifitas pergaulan baik pada materi ajar maupun di luar materi ajar di sekolah. Harapannya adalah para siswa akan mampu mengantisipasi pengaruh budaya luar yang ‘bergentayangan” di luar sekolah, khususnya di masyarakat.
Dari dua hal pembahasan di atas, pengertian warisan budaya adalah kekayaan bangsa juga dimaksudkan dua hal. Pertama, bahwa warisan budaya yang lestari sejatinya akan member bangsa ini sebagai bangsa yang bangga terhadap dirinya sendiri. Keanekaragaman budayanya menjadikannnya kaya terhadap nilai-nilai luhur bangsa sehingga kesolidan dan persatuan sebagai bangsa tetap terjamin, itulah kekayaan. Kedua, bahwa peletarian warisan budaya dengan progresif dan professional akan menjadikan unsur-unsur budaya menjadi teraplikasikan sehingga hal ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Unsur-unsur budaya seperti kesenian akan sangat potensial menjadi promosi bangsa ini. Lebih lagi, jika ditingkatkan menjadi sebuah nilai seni yang dibina secara massif oleh pemerintah dengan dukungan masyarakat yang telah memahami akan pentingnya peletarian buadaya bangsa. Jika hal tersebut dapat direalisasikan akan sangat mungkin budaya bangsa akan menjadi penyumbang devisa bagi negara. SEKIAN.