Menulis itu pekerjaan yang sulit, karena didalamnya terdapat rintangan dalam pemilihan kata, penempatan tanda baca, aturan tata bahasa,paragraf, ide pokok, godaan untuk menambah dan tentunya menyenangkan pembaca. Ditambah lagi dengan adanya tahapan sebelum menulis, selama menulis, dan setelah menulis. Hmmm …benar-benar sesuatu yang mekanis !! Penulis amatiran seperti saya harus melewati semua rintangan tersebut denganperlahan-lahan untuk publikasi. Walaupun tulisan saya terbilang payah dalam urusan ide pikiran dan produktivitas, tetapi saya anggap menulis itu adalah sebuah game yang memiliki level. Berfikir, konsentrasi, berburu ide, memilih topik, berfikir bagaimana melakukannya, menulis, dan merevisi adalah pekerjaan yang biasa bagi seorang penulis. Kesemuanya saya anggap sebagai level layaknya memainkan sebuah game.
Dalam memainkan sebuah game, setiap orang ingin memenangkannya. Dengan gaya bermain yang berbeda, pastinya berbeda dalam pencapaian level tersebut. Ada yang cepat selesai dan ada juga yang harus berkali-kali untuk hanya melewati level satu aja. Dalam tahapan ini, perasaan takut akan hinggap dan tentu saja ini merupakan dampak psikologis. Ditambah dengan perasaan bosan, maka dampak tersebut akan berakibat berhentinya proses untuk menulis. Cobalah bermain pada level satu, jangan berfikir aturan, berfikir bahwa anda bisa bermain.
Level one , coba anda pilih topik yang mudah (easy ), setelah pilih menu pilihan kata-kata yang diperkirakan mendukung tulisan kita, yaitu menyiapkan dan memahami kata-kata istilah. Kemudian kita masuk pada tahap play, dalam hal ini menulis. Saat anda menulis, kita rasakan bahwa kita punya gaya menulis yang berbeda dari penulis-penulis lain, jangan bernafsu untuk menyelesaikan tulisan dengan diambil begitu saja ( taken for granted ), apa lagi main curang dengan menjiplak kode-kode orang alias copas, jika merasa bosan akibat kebuntuan, anda klik pause dan segarkan kembali ( refresh) pikiran dengan membaca buku. Selanjutnya kita mainkan kembali hingga level satu selesai.
Game Over >>>>Continued ???>>Yes
Continue from …..
Level two, pastikan anda memiliki tipe tulisan yang akan disampaikan, setidaknya ada empat tulisan yang biasa disampaikan, yaitu persuasif, eksposisi, naratif, kajian literatur. Pilih satu diantara empat dan kita bisa memulainya.
Persuasif adalah tulisan yang memiliki inti pada bentuk argu-argu yang biasa kita sebut dengan argumentasi. Tulisan ini berisi pendapat-pendapat kita mengenai sesuatu masalah. Dalam model tulisan ini kita diharapkan dapat menampilkan contoh-contoh untuk menguatkan argumentasi kita agar pembaca bisa meyetujui pendapat kita dan tidak jarang juga membantahnya. Tujuan tulisan model ini adalah membujuk pembaca agar sepakat dengan pendapat kita. Contoh tulisan ini bisa kita temukan pada editorial dan proposal. Eksposisi, jenis tulisan ini adalah jenis tulisan yang pada intinya adalah informasi secara lisan dan tertulis yang kemudian di susun setelah anda mengetahui konsepnya.Contoh dari tulisan ini adalah essei dan skripsi. Naratif , jenis tulisan ini pada intinya adalah penceritaan tentang kejadian-kejadian atau mengenai pengalaman seseorang. Dalam model tulisan ini terkandung karakter,plot dan tema. Kajian literatur, jenis tulisan ini pada initinya adalah aktifitas anda setelah membaca dan menganalisa aneka literatur, kemudian anda berkomentar berdasarkan literatur dan interpretasi terhadap suatu teks. Dengan demikian, kita bisa memilih diantara gaya bermain kita untuk memainkan sebuah tulisan dan diharapkan bisa bertanggung jawab pada tulisan –tulsian kita. Model gaya yang kita sukai, selanjutnya terserah anda. Don’t forget and keep practise your writing skills for more …
END of the GAME