Fullday School, Kenaikan Harga Rokok dan Pokemon

Beberapa waktu yang lalu jejaring sosial kita diramaikan dengan full day school. Jamak orang menanggapi full day school yang konon akan menjadi kebijakan menteri pendidikan dan kebudayaan yang baru, Muhadjir Effendy. Masyarakat menjadi heboh dengan adanya isu ini mengingat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy yang belum lama menggantikan Anies Baswedan itu dianggap menggulirkan ide ‘kontroversial’ untuk dunia pendidikan Indonesia dengan mewacanakan sekolah sehari penuh atau full day school untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).

Bahkan wacana ini menginisiasi seorang wali siswa untuk membuat petisi online menolak wacana tersebut. Sebuah petisi online berkepala “Tolak Pendidikan Full Day”/Sehari Penuh di Indonesia”Petisi tersebut digagas oleh Deddy Mahyarto Kresnoputro di www.change.org. Sampai tulisan ini dibuat sudah 42.939 pendukung menandatanganinya. Waow bukan? Untuk ukuran menanggapi sebuah wacana. catat : wacana.

Menurut liputan6, Ide ini didapat mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku mendapatkan inspirasi menerapkan sistem baru itu dari sekolah swasta yang sudah mempraktikkan sistem sekolah sehari penuh.

Kenaikan Harga Rokok,

Sementara itu, ketika isu full day school mulai lamat-lamat menepi dan sunyi. Masyarakat kita heboh dengan isu kenaikan harga rokok. Santer beredar kabar bahwa harga rokok akan dilambungkan. Teriakan-teriakanpun nyaring memenuhi lorong-lorong smarphone kita di jejaring sosial.

Padahal menurut Saleh Partaonan Daulay, Komisi IX belum membicarakan wacana ini secara khusus. Pasalnya, wacana ini baru saja digulirkan. Sementara, masa persidangan baru dibuka empat hari yang lalu. Jika pemerintah serius ingin menerapkan kebijakan ini, tentu komisi IX akan ikut serta mengawal. Yang perlu dicatat dalam isu ini adalah Komisi IX belum membicarakan wacana ini secara khusus. Pihak yang terkait saja belum, lha kita?

Nah. Sekarang ke Pokemon. Masih ingat pokemon? Game yang belum lama heboh. Tentu ingat kan ya. Gemanya tentunya masih membekas dilayar-layar sentuh kita. Para pengejar pokemon pun mungkin masih mengayunkan kaki sembari mengarahkan smartphonenya. Namun larangan bermain pokomon karena definisi-definisi arti pokemon atau Pikachu yang ini itu, dalil halal haram main game ini hampir-hampir sudah hilang dari beranda kita.

Masyarakat kita masih cenderung reaktif terhadap isu-isu yang belum jelas unjung pangkalnya. Sajian-sajian berita yang beredar tidak diiringi dengan budaya membaca yang baik. Akibatnya masyarakat mudah tersulut. Kami tak hendak membahas satu-satu permasalahan full day school, kenaikan harga rokok dan game pokemon. Hanya saja persamaan dari ketiganya adalah sikap reaktif sebagian masyarakat kita yang kurang perlu menyebabkan kegaduhan di lini masa.