Santer beredar bahwa upah minimum guru honorer akan ditetapkan. Kabar ini ini semoga tidak hanya menjadi angin segar saja namun semoga pemerintah benar-benar merealisasikan wacana ini, sehingga tidak menjadi komoditas politik dan upaya memobilisasi guru. Kabar mengenai akan ditetapkan upah minimum guru honorer banyak beredar di jejaring sosial bahkan dari akun Menteri Pendidikan entah asli atau bukan redaksi guru.or.id belum bisa mengkonfirmasi linknya adalah https://www.facebook.com/aniesbaswedan di situ akun atas nama Bapak menteri pendidikan membagikan berita “Upah Minimum Guru Honorer akan Ditetapkan” yang kami kutipkan dari JPNN sebagi berikut
JAKARTA – Pemerintah berencana menetapkan upah minimum guru honorer. Hal ini mendesak untuk dikaji lantaran masih rendahnya gaji para guru honorer, yang bahkan tak jarang lebih rendah dari upah minimum regional (UMR).
Kondisi itu diungkap oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Dampaknya kesejahteraan guru honorer masih rendah.
“Tenaga kerja saja punya upah minimum, tapi guru tidak punya. Kami harus kembalikan, harus ada batas minimum untuk guru. Guru tidak bisa bekerja seperti sekarang,” ujar Anies usai upacara peringatan hari guru di halaman Kementerian Pendididikan dan kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, kemarin (25/11).
Untuk memuluskan ide tersebut, Anies mengaku telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi.
Selain itu, dia juga akan membawa rencana ini untuk dibahas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.
Diakui oleh Mantan Rektor Paramadina itu, hingga kini memang tidak ada pagu dalam kontrak yang disodorkan untuk para guru honorer. Akibatnya, seringkali gaji mereka terlalu rendah. Padahal menurutnya, para guru ini merupakan ujung tombak dalam menentukan masa depan bangsa.
“Kemarin saya sudah bicara dengan MenPAN, bahwa harus ditetapkan batas sehingga gaji guru jangan sampai hanya Rp 150 ribu, basa-basi itu, itu bukan gaji. Kalau yang PNS kan sudah jelas aturannya,” tuturnya.
Saat ditanya terkait besaran upah minimum untuk guru honorer ini, Anies tidak berkata banyak. Dia mengatakan bahwa besaran upah minimum tersebut masih dalam pembahasan dan masih dihitung.
Dia pun masih belum bisa menentukan pihak mana yang wajib membayar upah minimum tersebut. Apakah pemerintah daerah atau pusat.
Terpisah, pengamat kebijakan pendidikan Mohammad Abduhzen mengatakan kebijakan upah minimum itu masih jauh dari kata realisasi. Sebab, perlu dilakukan pembenahan dan klarifikasi data dari guru honorer yang ada di Indonesia.
“Kalau ada wacana ini pasti akan besar kemungkinan terjadi penggelembungan data. Karenanya, yang perlu diperbaiki pertama adalah data dari tenaga guru honorer dulu,” ujar dosen Universitas Paramadina itu.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah harus bisa membedakan besaran upah minimum dari setiap guru honorer yang ada. Pasalnya, setiap guru honorer memiliki jam mengajar berbeda-beda.
“Karena itu, tidak bisa dipukul rata untuk upah minimum ini. Akan kurang adil jika disamaratakan. Sebab, ada juga kan guru honorer yang sekadar nyambi. Seminggu hanya beberapa jam saja ngajarnya. Harus dibedakan,” tegasnya.
***
Demikian berita mengenai “Upah Minimum Guru Honorer akan Ditetapkan” semoga segera bisa terwuwujud dan menjadikan kinerja guru honorer menjadi lebih profesional. Sebab bagaimana mungkin guru bisa bekerja maksimal jika gajinya dibawah standar untuk membeli bensin setiap hanya saja tidak cukup. Untuk itu adanya upah minimum guru honorer yang cukup untuk kebutuhan akan menjadikan guru honorer bisa fokus pada kerjaannya mengajar. mari kita tunggu janji bapak menteri ini