Puisi dan musik adalah dua bentuk seni yang memiliki daya magis tersendiri. Ketika keduanya dipadukan, lahirlah sebuah harmoni emosional yang mampu menggugah hati dan jiwa. Salah satu contoh terbaik dari perpaduan tersebut adalah musikalisasi puisi “Ketika Engkau Bersembahyang” karya Emha Ainun Najib, atau yang lebih akrab disapa Cak Nun.
Bagi para penikmat sastra dan spiritualitas, puisi ini bukan hanya rangkaian kata, melainkan sebuah renungan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Apalagi ketika puisi ini dibawakan dengan musik yang menyentuh, suasana kontemplatif pun terasa begitu kuat. Anda bisa menikmati musikalisasi puisi ini melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=YkebZY_i8Ok.
Siapa Emha Ainun Najib?
Emha Ainun Najib, yang populer dengan panggilan Cak Nun, adalah seorang budayawan, penyair, penulis, dan intelektual asal Jombang, Jawa Timur. Lahir pada 27 Mei 1953, Cak Nun dikenal sebagai sosok yang menggabungkan pemikiran keislaman, kebudayaan, dan kemanusiaan dalam karya-karyanya. Ia adalah pendiri KiaiKanjeng, sebuah kelompok musik yang kerap mengiringi pementasan puisinya.
Cak Nun bukan hanya seorang penyair. Ia adalah pemikir yang banyak memberikan pandangan kritis terhadap kondisi sosial, politik, dan spiritual masyarakat Indonesia. Ia menyampaikan pemikiran tersebut melalui puisi, esai, diskusi terbuka, dan forum rutin seperti Maiyah, sebuah majelis ilmu dan budaya yang telah berjalan sejak lama dan diikuti ribuan orang di berbagai kota.
Puisi-puisi Cak Nun tidak sekadar bermain kata. Ia menyentuh sisi terdalam dari spiritualitas manusia. Salah satunya adalah puisi “Ketika Engkau Bersembahyang” yang menjadi bahan musikalisasi dan viral di berbagai kanal YouTube.
Kondisi Kesehatan Emha Ainun Najib
Dalam beberapa tahun terakhir, kabar tentang kondisi kesehatan Cak Nun menjadi perhatian publik. Pada pertengahan tahun 2023, Cak Nun dikabarkan mengalami masalah kesehatan serius dan sempat dirawat intensif di rumah sakit. Banyak pihak, termasuk tokoh nasional dan masyarakat luas, turut mendoakan kesembuhannya.
Meski kesehatannya sempat menurun, semangat Cak Nun untuk terus berkarya dan berbagi ilmu tetap menyala. Ia masih hadir dalam beberapa forum Maiyah meskipun dalam frekuensi yang lebih terbatas. Kehadiran dan pemikirannya tetap menjadi cahaya bagi banyak orang yang mencari makna hidup dan kebenaran dalam nilai-nilai spiritual yang damai.
Kondisi kesehatannya yang menurun justru semakin membuat banyak pihak menghargai karya-karya beliau, termasuk musikalisasi puisi seperti Ketika Engkau Bersembahyang. Sebuah refleksi bahwa karya sastra yang ditinggalkan memiliki kekuatan abadi yang bisa menginspirasi generasi demi generasi.
Makna Mendalam dalam “Ketika Engkau Bersembahyang”
Puisi Ketika Engkau Bersembahyang menggambarkan bahwa shalat bukan hanya sekadar gerakan fisik atau rutinitas ibadah. Dalam puisi ini, Cak Nun mengajak pembaca untuk meresapi makna sejati dari sembahyang sebagai dialog spiritual antara manusia dengan Tuhan. Ia menekankan pentingnya kesadaran batin dan penghayatan dalam setiap gerakan dan bacaan.
Dalam versi musikalisasi, puisi ini dibawakan dengan nuansa musik yang lembut dan meditatif. Musik mengalir selaras dengan bait-bait puisi, memperkuat pesan dan emosi yang ingin disampaikan. Tak heran jika banyak penonton merasa tersentuh hingga menitikkan air mata setelah menontonnya.
Jika Anda belum menonton video musikalisasi puisi ini, sebaiknya Anda luangkan waktu sejenak dan klik tautan ini:
👉 https://www.youtube.com/watch?v=YkebZY_i8Ok
Ayo Dukung dan Subscribe Channel “Musikalisasi Puisi Terlengkap”
Jika Anda menyukai karya-karya seperti ini, ada kabar baik. Kini tersedia sebuah kanal YouTube yang secara konsisten menghadirkan musikalisasi puisi-puisi terbaik dari penyair-penyair hebat Indonesia, termasuk Cak Nun, Sapardi Djoko Damono, Chairil Anwar, dan lainnya. Nama kanal tersebut adalah “Musikalisasi Puisi Terlengkap”.
Kanal ini tidak hanya menyuguhkan musikalisasi dengan kualitas suara dan visual yang baik, tetapi juga menyampaikan puisi-puisi penuh makna dengan cara yang menyentuh hati. Setiap video dibuat dengan niat untuk memperkenalkan sastra Indonesia ke publik yang lebih luas, khususnya generasi muda.
Jangan lupa untuk subscribe dan aktifkan lonceng notifikasinya agar Anda tidak ketinggalan karya-karya terbaru mereka.
Kunjungi dan subscribe di sini:
👉 https://www.youtube.com/channel/UCGouLvkX0inqG2X2ys2VVCg/
Penutup
Musikalisasi puisi adalah salah satu cara terbaik untuk menikmati sastra dalam bentuk yang lebih hidup. Melalui karya seperti Ketika Engkau Bersembahyang, kita tidak hanya menikmati keindahan bahasa, tetapi juga diajak untuk merenung dan memperdalam pemahaman spiritual.
Emha Ainun Najib atau Cak Nun adalah sosok langka yang mampu menyatukan kedalaman spiritual, seni, dan kebudayaan dalam satu karya. Meski kondisi kesehatannya sempat menurun, semangat dan karyanya tetap hidup dan relevan. Mari kita doakan beliau selalu sehat dan panjang umur agar terus bisa menginspirasi kita semua.
Dan jangan lupa, dukung terus gerakan cinta puisi dan budaya Indonesia dengan cara yang sederhana namun bermakna: subscribe channel Musikalisasi Puisi Terlengkap dan bagikan video-video mereka kepada orang-orang terdekat.