Mengapa Harus Menulis?
Menulis tidak lagi menjadi kata asing di telinga kita. Banyak dari kita antusias setelah mendengarnya, sisanya biasa saja. Menulis kerap dianggap sesuatu yang tidak mudah—membutuhkan ide atau pikiran, waktu, dan keluasan dalam membaca. Membaca saja jarang melakukannya, apalagi menulis disisa tenaga. Jika diselami lebih jauh, menulis tinggal menulis saja tidak perlu memikirkan bagaimana nanti setelahnya. Sekarang, bisa dicoba.

Tetaplah menulis walaupun hati sedang teriris. Dan ya, mengapa kita harus menulis? Karena menulis adalah kelegaan, sebuah pikiran yang harus disampaikan. Sebuah ide yang harus diutarakan. Sebuah kegaduhan yang harus dikeluarkan—semua dikemas dalam sebuah barisan kata setelahnya jejak kita akan dikenang, tak lekang. Mengapa kita harus menulis? Dibawah ini beberapa alasan mengapa harus menulis:
- Sarana Mengembangkan Diri
Perasaan insecure yang sering muncul dalam diri khususnya dalam passion apa yang dimiliki, membuat beberapa orang merasa tidak percaya diri. Krisis mental yang harus dihilangkan memang harus diiringi dengan keyakinan pada apa yang sebenarnya kita miliki. Ketika dunia tidak percaya pada kita, lalu diri kitalah yang harus percaya pada apa yang kita miliki, tanpa ragu—tanpa malu-malu.
Semua hal bisa dimulai dari hal sederhana. Karena teknologi semakin maju, maka mulailah dari lingkup paling kecil, misalnya dengan membagikan tulisan melalui story whatssap, menulis di halaman Instagram yang dipadukan dengan foto menarik yang bisa diambil dari layar handphone.
Jika sudah memiliki keyakinan, bukankah sisanya adalah keberanian. So, bukankah sesederhana ini dalam mengembangkan diri?
- Menjadi Orang Bermanfaat
Kita sering mendengar kalimat, ‘Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat.’ Siapa yang tidak ingin menebar manfaat bagi sekitarnya. Jawabannya, setiap kita yang membaca tulisan ini, tentunya.
Setiap kejadian yang kita alami bisa kita rangkum melalui tulisan sehingga pelajaran-pelajaran berharga yang kita punya dapat dibaca oleh mereka. Setiap apa yang ditulis, mampu memberikan sudut pandang yang baru—diserap dengan benar lalu timbul pemahaman yang baik dalam memaknai sesuatu hal. Sisanya adalah harapan bahwa apa yang kita tulis benar menjadi manfaat bagi diri sendiri juga orang lain.
Bukankah ilmu akan menjadi manfaat jika disampaikan ke yang lainnya? Sama halnya seperti ide, pikiran, atau pun pelajaran yang kita miliki sebelumnya.
- Akan Dikenang, Tak Lekang
Pertanyaannya adalah; siapa yang tidak ingin dikenang? Barangkali setiap nama yang kita kenal ingin dikenang karena kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya. Yang pernah kita berikan sehingga membuat manfaat bagi masyarakat diluar. Penemuan-penemuan baru yang sudah jelas kita tahu, seperti salah satu sastrawan Indonesia yang sudah dikenal sampai belahan bumi Eropa, Pramoedya Ananta Toer. Beberapa karyanya mampu membius para pembaca, khususnya pada pikiran yang dituangkan melalui buku-bukunya, seperti, Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan yang lainnya.
Kalau hari ini good readers mempunyai banyak ide atau gagasan, mulailah dituangkan. Agar terbaca oleh mereka yang membutuhkan pembaharuan, pelajaran, dan sudut pandang—sehingga wawasan bertambah. Dan kau, akan dikenang.
- Sebagai Bonus Pendapatan
Siapa yang tidak ingin mendapat sumber pendapatan selain dari pendapatan utama. Bukanlah kelebihan yang kita punya akan memudahkan kita dalam berdakwah? Dari menulis kita bisa menghasilkan uang, kalau tidak percaya apa yang good readers baca saat ini merupakan salah satu bukti bahwa menulis bisa menghasilkan income berbentuk nyata selain pengalaman. Hehe. Tidak percaya? Silakan dicoba.
“Jika membaca akan menambah wawasan, maka menulis adalah seni mencari kelegaan.
Menulislah hingga isi kepala tidak dipenuhi sesak.”