Anggota DPR Berpendapat Perbaikan Kurikulum Mesti Bertahap

perubahan kurikulum

SEMARANG -guru.or.id- Anggota DPR RI, Marwan Jafar mengingatkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim untuk memikirkan kebijakan komprehensif terkait kurikulum pendidikan Indonesia.

Marwan mengatakan, sekurangnya lima tahun terakhir ini sekolah masih menanggung beban untuk merealisasikan dua kurikulum yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurkikulum 2013 (K-13). Di kalangan guru dan sekolah, sampai hari ini masih banyak yang sedang menyesuaikan diri dengan Kurikulum 2013, sebab pengaruh kurikulumnya serta faktor keterbatasan infrastruktur pendukung.

Marwan menuturkan, dari sisi para guru, selain masih perlu penguatan kompetensi, maka faktor yang harus menjadi pegangan adalah kepastian kurikulum yang berkelanjutan atau kurikulum yang mestinya komprehensif buat menjawab kebutuhan pendidikan ke depan. Ia berpendapat, sebaiknya Mendikbud baru tidak mengganti kurikulum pendidikan.

“Karena, boleh jadi yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan kurikulum secara kritis dengan perkembangan jaman berikut aspek teknologinya,” ungkap Marwan, Kamis (9/1/2019).

Mantan Menteri Desa dan PDTT ini juga menjelaskan, mulai aspek sosialisasi sampai penerapan sebuah kurikulum pendidikan dipastikan memakan waktu dan biaya yang banyak.

Ia melihat tidak perlu memaksakan untuk mengubah kurikulum, tapi lebih memerlukan penyesuaian dari beban administratif yang padat dari kurikulum sekarang. Penyederhaan metode juga bisa dilakukan, terutama terkait kerumitan birokrasi dan administrasi yang sangat banyak dikeluhkan para guru yang sebagian juga masih punya ideaisme, kreatif dan inovatif.

Seperti diketahui, pada saat Hari Guru 2019 lalu, Mendikbud, Nadiem Makarim berpidato menyoroti banyak masalah pendidikan. Salah satunya juga menyinggung  persoalan kurikulum pendidikan yang katanya ‘menghalangi petualangan’ para guru.