Dunia pendidikan kembali dihebohkan dengan kisah inspiratif, seorang Kepala Sekolah Ini Rela Antar-Jemput Siswanya dengan Motor. Bagaimana kisah inspiratif dunia pendidikan ini, selengkapnya baca artikel tentang pendidikan berikut ini :
Kepala Sekolah Ini Rela Antar-Jemput Siswanya dengan Motor
Luar biasa, Beginilah aktivitas keseharian Mohammad Alwi. Pria asal Pamekasan Madura ini harus rela antar jemput muridnya demi tersampaikannya ilmu kepada siswanya.
Beliau rela menjemput para siswanya agar bisa mengikuti pelajaran dan mendapat ilmu di MI Hidayatullah Masohi, yang berada di Jalan Transeram KM.12 Kelurahan Holo, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku tengah.
Tiap hari, Alwi harus menjempu siswanya dengan jarak tempuh kurang lebih 10 KM dari rumah siswa. Maklum, sulitnya transportasi, membuat siswanya sebelum ini harus berjalan kaki ke sekolah mereka.
“Maka kami merasa prihatin. Sehingga kami harus antar jemput mereka,” tutur pria yang akrab dipanggil Ustadz Alwi.
Keikhlasannya menjemput sendiri siswanya itu dilakukan karena melihat antusiasnya masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknyanya di sekolah yang ia pimpin.
Alwi menambahkan bahwa sebelumnya ia antar jemput siswanya menggunakan motor roda tiga itupun sudah rewel dan sering macet. Sehingga melihat hal itu ada sebagian wali murid yang peduli dan merasa kasihan terhadap anak-anak yang jalan kaki.
Wali murid tersebut meminta sumbangan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan setempat. Karena khawatir kalau pelayanan antar jemput tersebut tidak di aktifkan banyak siswa yang pindah ke sekolah lain, yang notabeni sekolahnya majemuk.
“Alhamdulillah terkabulkan”. Syukurnya.
Alwi berharap dengan pelayanan tersebut dapat menyedot kepedulian masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai tauhid melalui pendidikan.
“Dengan pelayanan tersebut diharapkan dapat menyedot kepedulian masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai tauhid melalui pendidikan,” harapnya.
Sebelum pekerjaan mulia ini dijalani Alwi, akivitas ini dilakukan pendahulunya, Ustadz Kaharuddin. Belakangaan, setelah Ustad Kahar dipindah tugas berdakwah ke Ambon, aktivitas ini dialihkan pada Alwi.
Kandang Sapi
Untuk mendukung kegiatan dakwahnya melalui pendidikan, Alwi bersama kawan-kawannya berjuang keras untuk melengkapi sarana pendidikan yang dipimpinnya.
“Bahkan bekas kandang sapipun harus di sulap jadi sekolah karena sekolah yang ada saat ini pun masih belajar di rumah-rumah, dan disekat menjadi dua ruang yang ditempati siswa kelas 1 – 6,” jelas Alwi dengan penuh keprihatinan.
Ia juga berharap ada kepedulian pihak lain ikut memikirikan lembaga yang ia pimpin.
“Saya juga berharap dari pemerintah setempat atau siapa saja yang peduli dan ikut mengurus Islam melalui lembaga yang ada ini. Tentunya kepedulian tersebut kami harapkan berupa bantuan kongkrit, baik moril maupun materiil.
Demikian artikel tentang pendidikan yang dapat kami bagikan kepada anda, semoga kisah inspiratif guru ini bermanfaat bagi anda dan bagi dunia pendidikan di negeri kita tercinta.
sumber : hidayatullah.com