Kisah unik seorang guru di luar negeri. Kejadian ini tentu ada baiknya ada buruknya. Yang namanya bertaruh adalah sesuatu yang tidak baik. Namun ide-ide kreatif dalam kejadian ini semoga bisa mengisnpirasi dalam kebaikan. Kisah unik seorang guru yang kalah taruhan, taruhan yang dilakukan bukan dalam rangka mengambil keuntungan pribadi namun dalam aksi sosial. cara memotivasi yang sebenarnya kurang baik sebenarnya.
[dropcap]I[/dropcap]ni adalah yang sebenarnya idenya kurang bagus untuk diajarkan kepada siswa, Guru yang satu ini bukan kalah dari taruhan bola tetapi ini adalah sebuah taruhan yang bisa menimbulkan semangat para siswa. Nah, di negara yang bernama Amerika Serikat, perayaan Halloween berarti ada kegiatan “trick or treat”, yang bermakna, berikan permen atau kamu akan dijahili. Nah, untuk memeriahkan perayaan Halloween, siswa di SMA East Valley pun memutuskan untuk mengumpulkan sumbangan permen untuk kegiatan trick or treat tahunan di sekolah.
Tampilan Guru yang dicat Kuning
Untuk menambah nilai aksi sosial ini, para siswa meminta guru ilmu sosial mereka, David Robinson, untuk mengecat rambut dan jenggotnya dengan warna pink jika para siswa dapat memenuhi target jumlah permen tertentu. Tantangan ini diajukan siswa sebagai bagian dari kampanye Bulan Peringatan Kanker Payudara.
Guru berusia 64 tahun itu setuju. Syaratnya, para siswa berhasil mengumpulkan 45 pon atau sekira 27,5 kg permen. Ternyata, murid-murid ini melampaui target dengan mengumpulkan 46 pon permen. Mereka pun meminta sang guru melaksanakan tantangan tersebut.
“Senin pagi, saya datang ke sekolah dengan rambut dan jenggot berwarna pink. Saya menepati janji,” kata David, seperti dinukil dari Huffington Post, Sabtu (2/11/2013).
David mengaku terikat dengan permintaan muridnya karena sang ibu meninggal dunia akibat kanker kelenjar getah bening 30 tahun lalu.
“Saya percaya anak-anak adalah kunci kesuksesan. Saya percaya mereka akan membuat perubahan yang penting bagi masa depan. Dan semua yang dapat saya lakukan untuk meyakinkan mereka, membuat mereka tertaik belajar, membuat mereka mencoba lebih keras, akan saya lakukan sebagai pendidik,” imbuhnya.
Demikian kisah unik guru luar negeri yang dapat kami laporkan sebagai berita yang bersifat hiburan namun semoga bisa memberikan inspirasi positif dan menghindarkan para guru dari mendidik murid dengan kreativitas yang kurang mendidik. Ada kalanya kreativitas dalam mendidik memang sangat diperlukan namun apabila menggunakan hal-hal yang kurang mendidik sangat disayangkan, sebab cara-cara yang lebih mendidik sebenarnya masih banyak.
Sumber http://kampus.okezone.com/read/2013/11/01/560/890760/kalah-taruhan-rambut-guru-ini-dicat-pink “Karena Kalah Taruhan Rambut Guru ini Jadi Pink”