Memaksimalkan Media Sosial dalam Kehumasan

memaksimalkan sosial media dalam kehumasan

Bagaimanakan Cara Memaksimalkan Media Sosial dalam Kehumasan

Sejak aplikasi komunikasi serba bisa Whatsapp (WA) hadir, arus informasi semakin tidak terbendung. Kehadiran WA berimbas pada menurunnya minat publik untuk mencari informasi yang bersumber dari media resmi seperti website instansi. Secara akurasi, informasi dan data yang disajikan melalui aplikasi semisal WA sangat sulit untuk terverifikasi. Ini menjadi tantangan baru bagi para punggawa humas atau pelaku public relation.

Di balik tantangan yang ada, terbentang peluang bagi para punggawa humas untuk mengoptimalkan media sosial (medsos) dalam melaksanakan tugas kehumasan. Medsos memiliki keunggulan dibanding media lain karena lebih praktis, memiliki daya jangkau luas dan bisa real time menyajikan informasi selama 24 jam. Selain itu juga memungkinkan interaksi intensif dengan publik sehingga cepat dalam mendapatkan tanggapan.

Di sisi lain media sosial menyimpan kelemahan karena sifatnya yang terbuka. Setiap orang yang memiliki akun bisa memberi feed back maupun komentar secara bebas sehingga butuh pemantauan ekstra sepanjang waktu. Kemudahan dalam pembuatan medsos memungkinkan pemalsuan akun institusi untuk tujuan kejahatan. Meskipun beberapa media sosial kini telah meneraptkan verifikasi yang lebih ketat dalam proses pendaftaran.

Tanpa mengabaikan kelemahan yang ada, media sosial menjadi kebutuhan penting bagi humas di era digital. Memudahkan untuk melakukan komunikasi kepada khalayak dengan cepat dan biaya terjangkau. Menurut data yang dirilis We Are Social dan Hootsuite menunjukkan jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai angka 130 juta. Lebih dari 90% di antaranya mengakses dari perangkat mobile. Media sosial yang paling digemari di Indonesia meliputi Facebook, Instagram dan Twitter. Angka tersebut tentu memberikan gambaran betapa masif penetrasi informasi yang bisa dilakukan melalui media sosial.

Agar bisa berdampak optimal, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan media sosial dalam mendukung kerja kehumasan.

Memaksimalkan Media Sosial dalam Kehumasan

1. Penyiapan SOP dan Tim Medsos
Pengelolaan Medsos untuk kerja kehumasan merupakan peluang sekaligus tantangan. Sebab kehadiran media sosial tidak bisa lagi dihindari. Untuk memudahkan dalam pemanfaatkan medsos perlu disusun standar operasional posedur (SOP) sehingga ada alur dan wewenang yang jelas dalam pelaksanaannya. SOP pun berguna sebagai panduan meminimalkan resiko efek negatif yang muncul.

Tim berfungsi agar konsistensi dalam pengelolaan tetap terjaga. Karena pola komunikasi melalui media sosial butuh kontinuitas. Tim juga akan sangat bermanfaat sebagai partner untuk melakukan cross check apabila terjadi kekeliruan sebelum terpublikasi secara luas ke publik.

2. Menentukan segmentasi publik yang dituju.
Masing-masing media sosial memiliki segmentasi pengguna yang berbeda. Facebook menjadi medsos yang paling banyak digunakan dari berbagai lapisan masyarakat. Instagram sebagai pendatang baru setelah facebook dan twitter, lebih akrab di kalangan muda. Sedangkan twitter memiliki segmentasi unik bagi kalangan terpelajar.

Meskipun jumlah pengguna tidak sebanyak facebook atau instagram, tetapi twitter memiliki posisi penting karena menjadi media sosial yang digunakan banyak tokoh terkenal dari presiden hingga para menteri. Begitupun instansi pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar banyak di antaranya menggunakan twitter sebagai media sosial resmi.

3. Ketelitian dalam proses pembuatan akun
Karena akan digunakan sebagai media sosial resmi maka dalam proses pembuatannya pun sejak awal mesti mendapatkan perhatian. Pemilihan nama akun sebisa mungkin sama dengan nama instansi. Demikian pula dalam menu foto profil dan biodata, sebisa mungkin disajikan dengan tampilan dan konten yang terbaik. Tampilan yang profesional akan mempengaruhi brand institusi.

4. Kreatifitas dalam penyajian konten
Saat ini media sosial memiliki fitur yang komplet. Tidak sekedar menyajikan teks melainkan memungkinkan untuk distribusi file dalam bentuk gambar, audio maupun video. Kreatifitas dalam penyajian informasi akan memikat banyak pengguna media sosial untuk melihat konten yang ada, memberikan tanggapan bahkan membagikannya tanpa kita minta. Data berupa angka, misalnya bisa disajikan dalam bentuk infografis sehingga lebih menarik dan mudah dicerna.

5. Verifikasi akun medsos
Masing-masing medsos memiliki kebijakan dan persyaratan berbeda untuk mendapatkan verifikasi akun resmi. Sebagai media resmi instansi, tahapan yang penting untuk dilakukan ialah melakukan verifikasi akun medsos yang digunakan. Ini untuk menghindari duplikasi akun dengan tujuan jahat.

Kerja kehumasan merupakan kerja yang dinamis. Menyesuaikan dengan perkembangan yang berlaku di masyarakat. Saat dunia memasuki era digital, humas pun harus siap untuk beradaptasi sehingga tetap mampu memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Sehingga pentinglah, Memaksimalkan Media Sosial dalam Kehumasan[e]