Pemerintah Wajibkan Sekolah Tangani Sampah Plastik – Cara Mengolah

cara mengelola sampah sekolah

PURWAKARTA -guru.or.id- Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, mewajibkan sekolah menangani persoalan sampah plastik. Pasalnya, sampai saat ini sampah plastik menjadi ancaman bagi lingkungan. Disamping itu, jajanan para pelajar juga menjadi penyumbang tingginya sampah yang sulit didaur ulang itu.

Terkait Cara Pengelolaan Sampah di Sekolah

Kadinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, persoalan sampah plastik ini sudah sangat parah. Bahkan, Indonesia menjadi penyumbang sampah plastik nomor dua di dunia setelah Cina. Karena itu, perlu adanya kesadaran kolektif untuk mengatasi persoalan tersebut. “Karena itu, mulai tahun ajaran baru ini, sekolah wajib mengatasi persoalan sampah plastik di masing-masing lingkungannya,” tutur Purwanto, kepada Republika.co.id, Jumat (19/7) lalu.

cara mengelola sampah sekolah

Hal ini sudah disosialisasikan melalui kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Kelak, dari mulai kepala sekolah, guru sampai penjaga sekolah, harus menjadi agen perubahan akan kebersihan lingkungan.

Pun, lanjut Purwanto, saat ini sudah ada guru yang melahirkan karya sederhana, tapi hasilnya sangat luar biasa. Yaitu, penyulingan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). Ahmad Sudarna, guru tersebut merupakan pendidik di SDN 1 Karoya, Kecamatan Tegalwaru.

Oleh Karena itu, SDN 1 Karoya  ini, akan menjadi pilot project sekolah yang mengolah sampah plastik menjadi produk dengan nilai ekonomis. Di Kecamatan Tegalwaru ini, ada 24 sekolah SD dan SMP.

SDN 1 Karoya akan ditunjuk sebagai pabrik pengolah sampahnya. Sedangkan, 23 sekolah lainnya merupakan bank sampahnya. Jadi, sampah-sampah plastik dari 23 sekolah itu, akan didistribusikan ke SDN 1 Karoya untuk dijadikan BBM. “Jika ini berhasil, maka akan diterapkan di seluruh sekolah yang ada di 17 kecamatan,” ujar Purwanto.

Bagi sekolah lainnya, di luar Kecamatan Tegalwaru, bisa berpartisipasi. Dengan cara, memilah-milah sampah plastik dan sampah organik. Jika, sudah banyak sampah plastik itu bisa disalurkan ke SDN 1 Karoya .

“Atau, jika sekolah lain sudah punya komitmen dan ada SDM yang bersedia mengolah sampah, maka kita akan berikan alat pengolahannya hasil ciptaan dari Guru Sudarna tersebut,” ujar Purwanto.

Ada ide cara pengelolaan sampah di sekolah?