Aku Mendapat Sebutan Guru Honorer

 

guru bangsa( Pandangan nilai-nilai kepahlawanan guru era baru )

Entah kapan muncul istilah-stilah yang dikaitkan dengan guru. Sebut saja guru guru Negeri atau biasa nya disebut PNS, Guru honorer, Guru Tidak Tetap ( GTT), Guru Tetap Yayasan ( GTY), Guru berkategori satu dan dua dan guru bersertifikasi. Sebutan-sebutan tersebut sering menjadi obrolan awal saat kita bertemu dengan guru lain yang baru kita temui disaat ada seminar-seminar atau lainnya. Dari sekian yang banyaknya sebutan terhadap guru hanya dua yang dominan, yaitu istilah guru PNS dan Honor. Keberdaan guru honorer agaknya masih menjadi second line di sekolah-sekolah negeri. Guru honorer bisa dikatakan sebagai asisten bagi guru-guru negeri. Jam mengajarpun hanya diperoleh dari lebihan dari jam wajib Guru PNS dan apabila ada guru PNS datang, mungkin nasib guru Honorer tergantung pada kebijakan kepala sekolah, yaitu bisa bertahan atau tereliminasi. Setelah ada program sertifikasi terhadap guru, maka kuantitas guru meningkat pesat.Sehingga disekolah antar guru honorer harus berbagi jam untuk dapat mengajar, walaupun hanya mendapat 8 jam mengajar per guru honorer.

Belum lama berlalu ada tes, tetapi hal itu memupuskan bagi guru honorer yang belum mendapat kategori dan bagi yang sudah ikut tes pun harus bersaing dengan rasio alokasi dan peserta sangat jauh dari harapan diterima. Dengan kesejahteraan minim dan harapan menjadi PNS adalah ramuan yang menghasilkan dorongan semangat untuk tetap menjadi guru. Bagi yang berniat hanya ingin meraih kesejahteraan, mungkin harus ingat bahwa nilai guru bukanlah dengan tolak ukur gaji. Gaji hanyalah akibat setelah kita berjuang untuk mengajar dan mendidik dan adapun nilainya itu jangan dikalkulasikan secara matematis, karena hal ini hanya akan membuat nilai seorang guru menjadi rendah. Kita juga harus ingat akan perkataan Albert Enstein “ Tidak semua yang diperhitungkan bisa dihitung dan tidak semua yang bisa dihitung diperhitungkan”. Dan sebaliknya, dalam meraih kesejateraan, seorang guru honor memilki waktu yang luang ( bagi yang mendapat jam minim ) dan itu menjadi nilai plus untuk berkarya dibidang keguruan, seperti membuat video tutorial, menulis, dan sebagainya. Walaupun mendapat label honor, tetapi itu adalah sebagai ujian kehidupan yang harus dipandang positif dari segi peluang waktu untuk berkarya. “ Cobalah tidak menjadi seorang yang sukses, tapi jadilah orang yang bermanfaat.” ( Albert Enstein )