Belajar dari Finlandia, Negara dengan Pendidikan Terbaik di Dunia
Finlandia dikenal sebagai Negara dengan pengelolaan pendidikan terbaik di dunia. Mereka mampu mengungguli Negara maju seperti Jepang dan Amerika. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Programme for International Student Assessment (PISA) setiap tiga tahun sekali. Finlandia dalam bidang matematikan, literasi dan sains selalu di peringkat atas.
Sedangkan Indonesia menurut PISA, pada tahun 2018 lalu berada di posisi 77, turun dari posisi 2015 lalu yang berada di urutan 72. Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan demikian, menurut pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Syamsu Nur Rizal adalah karena orientasi pendidikan Indonesia yang terfokus pada standarisasi dan pemenuhan administrasi.
Menilik apa yang berhasil dicapai oleh Finlandia, menarik jika bisa menerapkan langkah-langkah yang telah dilakukan. Beberapa poin penting dalam pendidikan yang ada di sana yakni:
1. Pendidikan usia dini menjadi tanggungjawab orang tua. Kebijakan di Finlandia memungkinkan anak untuk mendapatkan perhatian penuh dari orang tua sampai usia enam tahun. Mereka diasuh oleh orang tua masing-masing. Anak tidak diharuskan masuk ke PAUD. Jika orang tua menginginkan, maka ada program khusus untuk pendidikan dan perawatan usia dini.
2. Bebas biaya sekolah. Pemerintah Finlandia membebaskan biaya pendidikan alias gratis. Tidak ada pembagian sekolah unggulan dan non-unggulan. Sehingga para siswa leluasa memilih sekolah mana yang mereka sukai.
3. Jam belajar yang singkat. Pendidikan di Finlandia menerapkan jam belajar yang singkat. Para siswa hanya belajar selama sekitar 5 jam saja. Dengan metode pendidikan yang dirancang agar menyenangkan.
4. Tidak ada pekerjaan rumah dan tidak diranking. Para siswa tidak dibebani dengan pekerjaan rumah. Sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat. Serta tidak merasa terbebani.
5. Tidak ada ujian nasional. Guru memiliki peranan dominan dalam penilaian anak. Sehingga para siswa bebas berkreasi atau menekuni bidang apa saja yang mereka minati. Tidak harus berfokus pada beberapa mata pelajaran yang akan diujikan.
Kebijakan-kebijakan di Finlandia juga diikuti dengan pemenuhan hak yang cukup bagi para guru. Mereka diberi gaji dan fasilitas yang layak. Proses seleksi untuk menjadi guru pun ketat sehingga terpilih guru-guru yang benar berkualitas. [e]
pola pendidikan di Indonesia perlu dikaji ulang agar lebih humanis