Metode Ummi yang Banyak Diminati

hahuwablogspotcom


 Metode Ummi yang Banyak Diminati

hahuwablogspotcom

“Orang-orang yang mahir membaca Al Qur’an, dia bersama para malaikat yang terhormat, sedangkan orang yang terbata-bata dalam membaca Al Qur’an serta kesulitan, maka baginya dua pahala.” – HR. Muslim

Menjadikan anak sebagai generasi ‘qurani’ merupakan cita-cita setiap orang tua dimana pun berada tanpa terkecuali. Dewasa ini, telah banyak sekolah-sekolah yang mengedepankan pendidikan Al Qur’an dan tak lupa menyeimbangkan nilai akademis. Tak jarang, banyak orang tua yang memilih menyekolahkan putra-putrinya di sekolah tersebut agar kelak mampu memberi manfaat, bukan hanya di dunia tapi kehidupan setelahnya.

Sekolah bukan satu-satunya jembatan yang mampu membantu anak-anak mengusai atau menghafal Al Qur’an, seperti Tempat Pengajian Anak (TPA), ma’had atau pondok pesantren juga termasuk di dalamnya. Melihat kesadaran para orangtua, sekarang ini banyak sekolah yang menekankan hafalan qur’an sebagai salah satu brand tersendiri bagi sekolahnya. Perencanaan target hafalan yang matang akan mempengaruhi semangat para ustaz/ustazahnya dalam membantu siswa menghafalkannya. Untuk itu, dari pihak sekolah sendiri tentunya memberikan yang terbaik bagi para siswanya. Salah satunya dengan mempertimbangkan metode efektif apa yang cocok untuk siswa supaya mudah diingat dan menyenangkan.

Banyak sekali metode pembelajaran Al Qur’an. Metode ialah suatu cara yang digunakan seseorang agar apa yang disampaikannya mudah diterima dengan baik. Salah satu metode yang banyak di gunakan dalam hafalan Qur’an adalah Metode Ummi. Kata Ummi berasal dari Bahasa Arab ‘ummun’ yang berarti ibuku dengan penambahan ya mutakallim. Sedangkan metode yang digunakan adalah pendekatan bahasa ibu. Penggunaan kata ‘ummi’ sendiri tak lain adalah untuk menghormati Ibu. Hal ini sudah sangat jelas, bahwa Metode Ummi merupakan metode untuk menghafal Al Qur’an dengan menggunakan pendekatan ibu. Metode ini menggunakan tiga prinsip, yaitu mudah, menyenangkan, dan menyentuh hati.

  1. Sejarah Metode Ummi

Metode Ummi lahir pada tahun 2011 yang dikembangkan oleh Masruri dan A. Yusuf MS yang berada di Surabaya. Tujuan didirikannya lembaga ini ialah melahirkan generasi qur’ani. Selain itu, mengedepankan pembelajaran Al Qur’an yang menekankan pada kualitas dan dakwah Al Qur’an pada masyarakat.

  1. Strategi Pendekatan Metode Ummi

a.Direct Method (Langsung)

Direct method atau metode langsung adalah metode yang digunakan learning by doing yakni dengan cara langsung mempraktekannya tanpa banyak teori. Anak-anak akan mudah mengingat sesuatu hal jika mereka langsung melakukannya sendiri.

b. Repetition (Diulang-ulang)

Strategi ini menekankan pada pengulangan ayat-ayat Al Qur’an. Semakin banyak pengulangan ayat yang dilakukan akan semakin mudah anak-anak untuk mengingatnya. Selain  itu adalah, bacaan Al Qur’an akan semakin indah jika kemudahannya, kekuatannya, dan keindahannya dilakukan secara berulang dengan kalimat dan kondisi yang berbeda-beda.

c. Affection (Kasih sayang yang tulus)

Strategi ini menggunakan kasih sayang, kesabaran, dan kesantunan dalam pembelajarannya. Tiga kunci ini merupakan modal awal untuk mencapai kesuksesan dalam target hafalan. Hal ini diturunkan dari seorang Ibu yang mendidik anaknya dengan cara seperti ini. Karenanya, penggunaan strategi ini dapat meneladani cara seorang Ibu.

            Sudah sangat jelas bahwa metode Ummi merupakan metode sederhana yang mengedepankan kelembutan kepada anak-anak didik.