9 Manfaat Dongeng untuk Perkembangan Anak

Dongeng telah menjadi tradisi dan warisan budaya yang berharga bagi bangsa Indonesia. Berbagai cerita menarik telah diceritakan secara turun temurun oleh orang tua kita. Tidak heran jika sampai hari ini kita mengenal berbagai dongeng yang masih beredar di masyarakat secara luas.

Sumber: pixabay.com

Contohnya dongeng tentang Kancil, Bawang Putih dan Bawang Merah, Kisah Si Malin Kundang, Kisah Tangkuban Perahu dan sebagainya. Masing-masing memiliki latar belakang dan pesan moral yang ingin disampaikan.

Dongeng seringkali hanya dikaitkan dengan dunia balita dan anak-anak. Sebagai pengantar tidur atau mengisi waktu bermain untuk menenangkan anak-anak di rumah. Tetapi ternyata dongeng memiliki manfaat dan nilai edukasi.

Berikut 9 manfaat dongeng untuk mendukung perkembangan anak:

  1. Mampu menumbuhkan keterampilan anak dalam berbicara karena mereka mengenal banyak kosakata yang diulang-ulang maupun kosakata baru.
  2. Meningkatkan minat baca anak karena mereka penasaran dengan apa yang didengarnya mendorong mereka juga mencari sumber dongeng melalui bacaan.
  3. Merangsang kemampuan anak untuk berbahasa secara baik dan dengan struktur kalimat yang baik.
  4. Mampu mengenalkan nilai-nilai moral melalui perilaku para tokoh dalam dongeng. Yang baik mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan, yang jahat mendapatkan kekalahan dan kesedihan.
  5. Merangsang anak untuk memiliki imajinasi dan kreativitas. Melalui dongeng anak menemukan cara-cara baru dalam kisah yang mereka dengar.
  6. Menambah wawasan akan budaya dan kondisi sosial suatu daerah atau bangsa lain melalui latar belakang tempat dalam dongeng.
  7. Menumbuhkan keterampilan berpikir, karena anak-anak dirangsang untuk menganalisis secara sederhana kisah-kisah yang mereka dengar dengan kesimpulan sementara.
  8. Menjalin ikatan emosi antara orang tua dengan anak. Kesediaan orang tua mendongeng merupakan bentuk perhatian kepada anak-anaknya.
  9. Memberikan wawasan problem solving, karena dalam dongeng seringkali muncul persoalan yang harus dihadapi tokoh-tokoh di dalamnya. Mereka menemukan cara untuk keluar dari persoalan tersebut. Ini akan memberi wawasan baru bagi anak-anak.

Bagaimana memulai dongeng untuk anak?
Orang tua yang tidak terbiasa mendongeng tentu akan kesulitan. Terlebih sekarang anak lebih senang bermain gadget. Untuk itu orang tua perlu menerapkan aturan yang tegas, misal dengan larangan bermain handphone ketika di tempat tidur.

Maka waktu menunggu mereka tertidur bisa digunakan untuk mendongeng. Bahan dongeng sekarang bisa dengan mudah didapat melalui internet. Tentu orang tua patut selektif dalam memilih kisah yang akan didongengkan. [e]