Berbohong itu Tidak Dosa

Mungkin kita telah sepakat untuk menyatakan bahwa berbohong itu dosa. Jika berdasarkan pada kata relatif, maka berbohong itu sah. Dijaman sekarang untuk membuat peserta didik kita patuh, maka kita tempuh dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berbohong. Saya sangat bingung saat peserta didik kita sulit menerima materi, karena mereka selalu tidak konsen saat belajar. Mereka selalu ada didalam kelas untuk ikut belajar, tetapi hasilnya masih belum memuaskan. Padahal mereka punya kesempatan yang baik untuk menempuh pendidikan jika dibandingkan dengan mereka yang belum punya kesempatan. Maka alternatif pemecahannya adalah dengan bercerita, karena saya yakin bahwa pada dasarnya para siswa-siswi kita suka mendengar cerita dan bercerita. Baiklah inilah salah satu cerita yang saya anggap dapat memotivasi siswa dalam belajar.
“ Pada suatu hari di sebuah pesantren ada seorang remaja yang tidak mampu secara finasial untuk menempuh belajar, padahal didalam hatinya ingin sekali menempuh belajar di pak kyai. Akhirnya dia memberanikan diri untuk datang ke pesantren tersebut dengan harapan jadi apa saja yang penting bisa di pesantren. Akhirnya dia diperkenankan oleh pak kyai untuk membantu di dapur.
Kebetulan sekali dapurnya berada dekat dengan tempat santri belajar di pak kyai. Dengan demikian si santri tersebut bisa belajar walaupun dibatasi oleh tembok pembatas antara dapur dan tempat belajar. Si santri yang berniat belajar tersebut selalu mendengar dan mencatat setiap materi yang disampaikannya, bahkan menghfalkannya sebelum tidur dan mengingatnya setelah bangun dari tidur. Hal itu dia lakukan tiap hari. Pada suatu hari ada tes kemampuan menghafal secara individu. Dan si santri yang belum beruntung tersebut, seperti biasa bekerja didapur untuk makan para santri. Pada saat tes beliau mendengar ada santri yang selalu salah dalam hafalannya dan si santri yang berada didapur selalu menegurnya “ salah “ akhirnya si santri yang di tes itu merasa kesal, tetapi pak kyai tersenyum dan akhirnya menyuruh santri lain untuk memanggil si santri yang berada didapur. Si santri yang berada didapur tersebut maju menghadap pada pak kyai dan akhirnya pak kyai mencoba untuk mengetes si santri yang berani mengatakan salh tersebut. Menakjubkan Si santri yang berada didapur tersebut dapat lulus tes hafalan dengan fasih dan lancar. Si santri yang selalu berhadapan dengan pak kyai tiap hari untuk mengaji, ternyata lahirnya hadir di majlis, tetapi hatinya kabur keluar majlis. Pantas saja saat di tes, kebanyakan mereka tidak bisa.”
Cerita diatas adalah sebuah cerita yang dikarang untuk memotivasi agar para siswa yang berada dikelas bisa konsen dalam mengikuti pelajaran, karena konsentrasi adalah salah satu jalan dari keberhasilan belajar. Mendengar, mencatat, menghafal, dan mengingat kembali adalah jalan dari keberhasilan belajar. Nilai positifnya adalah kita bisa belajar dari sikap si santri yang berada didapur tetapi hatinya di majlis dan jangan siswa kebanyakan yang hadir di kelas, tetapi hatinya pergi kemana-mana.
Ya dengan jalan bercerita, kita bisa membangkitkan siswa untuk termotivasi dalam belajar. Mungkin kita sering dijejali cerita-cerita saat kita masih menjadi murid dahulu. Saya yakin cerita yang rekaan waktu itu memilki tujuan yang sangat besar untuk kemajuan dalam belajar dan bersikap. Walaupun kita tahu bahwa cerita tersebut belum kita lihat dan terjadi didalam kehidupan nyata, akan tetapi kebohongan ( ketidaksesuaian dengan realitas ) tersebut memiliki tujuan untuk kebaikan. Dapatkah anda membuat cerita karangan yang baik untuk anak didik kita.