Sehat sesuatu yang berharga yang tidak setiap orang ditanyai jajak pendapat terkecuali menginginkan tubuh yang sehat. Generasi usia anak 10-15 tahun merupakan usia yang cukup ideal untuk menanamkan budaya hidup sehat, dimulai dari melakukan hal-hal yang terkesan kecil, cuci tangan sebelum dan sesudah makan ataupun juga mengajarkan mereka tentang sanitasi atau kebersihan lingkungan. Gerakan HCTPS 2014 (Hari Cuci Tangan Pakai Sabun) yang diselenggarakan di Gelora Bungkarno yang rangkaian acaranya mulai 15-18 Oktober yang dihadiri 1000 siswa SD disekitaran jakarta yang mengusung Tema “ Tangan Bersi Generasi Sehat” Satu dari bagian agenda besar guna mewariskan budaya hidup sehat pada anak-anak.
Kegiatan ini sedikit banyak akan memberikan kesadaran kepada generasi untuk berprilaku hidup bersih sebagai bekal mereka untuk mengukir berbagai prestasi dibidangnya masing-masing. Era esok merupakan era yang kompetitif (Globalisasi era) yang ditandai dengan meleburnya batas-batas negara menjadi suatu komunitas sehingga diperlukan generasi yang kompetitif, cerdas dan berwawasan tentunya dimulai dengan budaya bersih. Harapan kita tentunya acara ceremonial yang diselenggarakan oleh kementrian kesehatan tersebut tidak hanya sekedar upaya promosi dagang tetapi lebih lanjut pemerintah memberi perhatian kepada kesehatan anak tentunya dengan berbagai program-program lainnya selain HCTPS serta merata diseluruh wilayah Indonesia.
Guru dan orang tua sebagai pendidik yang sebagian besar waktu, melakukan interaksi perlu menanmkan kesadaran akan pentingnya kesehatan anak dan prestasi. Prestasi apa yang akan ditorehkan bangsa kita kedepan sangat tergantung dari kesehatan generasi kita hari ini. Merekah generasi yang menjadi penerus perjuangan cita-cita bangsa, apa yang tanamakan dalam kesadaran mereka maka itupula yang akan tuai hari esok, maka sejatinya pendidik (guru dan orang tua) membiasakan mereka dengan hidup bersih, doktrin yang dapat membuat mereka dapat mencintai kebersihan.
Bogor, 19 Oktober 2014
Asrianto Lopa El-Muny