HADIRKAN MOS RELIGIUS

HADIRKAN MOS RELIGIUS

Memasuki tahun ajaran semua sekolah menggelar masa orientasi siswa (MOS). Ritual tahunan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. MOS kali ini berbarengan dengan kegiatan menjalankan ibadah puasa bagi umat muslim. Oleh karena itu MOS harus dirancang sesuai dengan momentum puasa.

Melalui kegiatan MOS, siswa baru dikenalkan pada visi, misi, program kegiatan, kultur, tata tertib sekolah. Bagi siswa baru, MOS menjadi amat penting, karena menuntun mereka lebih cepat mengenal dan memahami lingkungan sekolah. Akhirnya, peserta lebih cepat melakukan adaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.

Sayangnya kegiatan itu kerap ditelantarkan guru yang abai dengan memilih menyerahkan MOS kepada siswa senior. Jadilah kemudian ajang balas dendam dan lahirlah sikap dan kegiatan kurang mendidik. Tak ayal MOS tak beda dengan ploncoan. Tidak hanya peserta yang resah, orang tua juga repot. Mereka diberi tugas yang amat susah. Kalau tidak dapat,  diberi sanksi dan atau didenda. Bahkan tidak jarang MOS dijadikan siswa senior sebagai ajang mencari pacar.

Untuk menghindari hal tersebut perlu terobosan baru. Saatnya menghadirkan MOS yang religius, yaitu kegiatan orientasi sekolah yang menyenangkan, edukatif, komunikatif, adaptif, dan ramah, dan bernuansa agamis selaras dengan momentum puasa. Caranya? Peserta MOS diharap membawa tanaman untuk ditanam bersama-sama di sekolah. Tanaman apa saja. Bisa tanaman hias, boleh tanaman produksi, bisa juga tanaman obat dan keluarga (Toga). Ini untuk meningkatkan kesalehan natural.

Hari berikutnya mengajak peserta bakti sosial dengan membagi paket Sembilan bahan pokok (Sembako)  kepada warga kurang mampu di sekitar sekolah.  Dengan cara berkeliling naik sepeda, mereka menyerahkan sembako berisi beras, gula, mi instan, kecap, sabun mandi, deterjen, dan telor kepada warga di sekitar sekolah. Barang tersebut didapat dari peserta yang dikumpulkan selama tiga hari. Ini juga penting untuk meningkatkan kesalehan sosial.

Kegiatan MOS di atas juga dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah nonmuslim. Dengan menghadirkan MOS religius siswa dilatih untuk melakukan toleransi antarumat beragama.

Top of Form

Bottom of Form