SOLO -guru.or.id- Muhadjir Effendy , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyatakan harapannya agar mata pelajaran (mapel) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dipisahkan dengan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) pada 2020 kelak. Tapi, pemisahan mata pelajaran yang saat ini bernama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) tersebut masih dalam pertimbangan pemerintah.
“Menurut saya sebaiknya tahun 2020 nanti itu dipisahkan antara pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pendidikan Penanaman Nilai Pancasila,” tutur Muhadjir kepada republika.co.id seusai meresmikan SMP dan SMA Muhammadiyah Kottabarat di Solo, Jawa Tengah, Jumat (4/10) lalu.
Ia menjelaskan, pemerintah ingin pendidikan Pancasila harus lebih memiliki bobot materi untuk penanaman nilai-nilai Pancasilanya sekaligus implementasinya atau pengamalannya. Tidak sekadar pengetahuan seperti yang selama ini diajarkan di sekolah.
Usai Kemendikbud evaluasi, lanjutnya, ssaat mata pelajaran Pancasila dijadikan satu dengan Kewarganegaraan, maka Pendidikan Pancasila kebobot Pendidikan Kewarganegaraan yang memang lebih banyak pengetahuan. Jadi nilai-nilai Pancasila tidak bisa diajarkan dengan baik apabila materinya digabung dengan Pendidikan Kewarganegaraan.
“Jadinya Pancasila jadi pelajaran pengetahuan bukan penanaman nilai-nilai dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Karena itu ini sedang kami pertimbangkan,” imbuh Muhadjir.