Para orang tua, pembaca guru.or.id dalam artikel ini kami akan membagikan informasi tentang Melatih Konsistensi Fokus Anak – Tips Parenting.
Mendidik anak adalah perkara penting, sebab anak adalah aset paling berharga. Maka, Orang tua teladan akan fokus terhadap anak. Contoh, lebih fokus pada perilaku baik anak, bukan perilaku buruk anak. Lebih fokus pada kelebihan anak, bukan kekurangan anak. Lebih fokus pada solusi, bukan masalah dalam diri anak. Tapi, konsisten untuk selalu fokus ternyata tidak gampang. Butuh upaya dan pembiasaan yang diinternalisasi sebagai sikap hidup.
Untuk itu berikut kami sampaikan beberapa upaya pembiasaan yang mudah lagi bermanfaat bagi orang tua dan anak:
Melatih Konsistensi Fokus Anak – Tips Parenting
Pertama: Teladan
Para orang tua bisa mencontohkan bagaimana Anda menggeser fokus dari negatif ke arah positif dan perubahan perubahan besar yang diperoleh. Tuturkan bahwa hari ini, Anda nyaris buruk. Ketika hujan turun, jalanan macet, terlambat sampai di kantor dan tangan terjepit pintu mobil. Namun, Anda menolak untuk terus berfokus pada ketidaknyamanan itu. Orang tua lalu menyebutkan hal-hal baik yang terjadi. Dan ternyata, lebih banyak! Contohkan bersyukur, hasil yang diperoleh lebih cerah.
Kedua: Tanyakan hal-hal menyenangkan di sekolah – Tips Parenting
Orang tua bisa melakukannya ketika menyambut anak pulang sekolah dengan pelukan atau salam hangat. Bisa jadi dia akan lebih dahulu bercerita tentang hal-hal buruk yang dialaminya. Misalnya adalah ketika orang tua akan mendapatkan informasi penting tentang sekolah dari ceritanya. Usai itu, untuk membangkitkan semangatnya, tanyakan satu, dua hal menyenangkan.
Awalnya, mungkin dia sulit menjawab. Sebab kita terbiasa mengingat peristiwa besar dan mengabaikan hal-hal kecil. Orang tua bisa memberikan contoh hal kecil yang menyenangkan Anda di sekolah. Misal dikasih buah mangga oleh tukang sapu sekolah, sebab datang pertama kali ke sekolah saat berangkat.
Ketiga: Fokus pada salah satu anggota keluarga
Untuk hal ini, sangat bagus bila memanfaatkan momen makan malam bersama. Malam ini mungkin yang menjadi fokus adalah kakak. Kakak boleh bercerita, sedangkan yang lain mendengarkan. Atau ditanya-tanya tentang keinginannya, cita-citanya atau hal lainnya.
Keempat: Bersama anak, buatlah daftar keinginan masing-masing – tips parenting
Tulis apa saja, tanpa perlu memikirkan hambatannya. Lalu jelaskan bahwa keinginan kia bisa tercapai, seizin Allah, bila kita percaya mampu mencapainya. Kalau tidak sekarang, maka suatu hari nanti.
Kelima: Menggali pelajaran positif dari kejadian.
Bersama-sama lakukan kajian bersama anak terhadap peristiwa-peristiwa positif dalam keluarga. Hal apa saja yang bisa dipetik dari situ.
Keenam: Tulislah komentar positif.
Pakai secarik kertas untuk menuliskan komentar positif dan selipkan di tempat tidak terduga untuk ditemukan anak. Adanya, Kejutan seperti ini dapat menjadi selingan menyenangkan ketika pujian secara langsung sudah terasa hambar dan kurang bermakna.
Ketujuh: Merencakan aktivitas setelah sembuh.
Saat anak atau anggota keluarga lain sakit, alih-alih berfokus pada rasa sakit dan ketidaknyamanannya. Orang tua bisa menanyakan apa rencananya setelah sembuh.
Kedelapan: Ajari cara membuat daftar hal penting.
Silakan tunjukkan kepada anak cara membuat daftar penting yang harus dilakukan hari ini. Di daftar ini biasanya hanya membuat hal-hal yang tidak rutin. Artinya tidak mencakup sarapan, mandi, dan tidur. Contoh daftar tersebut: menelepon kakek di kampung, bersepeda bersama anak-anak, menambal bak mandi, menengok anak tetangga yang baru pulang dari rumah sakit. Maka anak Anda bisa mencontohnya. Dalam daftar itu bisa berisi: mengganti air ikan cupang peliharaab, bersepeda dengan Ayah-Bunda dan memasang roda mobil-mobilan yang lepas.
Maka jangan heran, jika daftarnya mirip dengan Anda.
Kesembilan: Ajari cara mengevaluasi daftar.
Pada penghujung hari, orang tua bisa memperlihatkan kepada anak-anak tentang bagaimana mengevaluasi daftar pekerjaan. orang tua membuat tanda centang pada hal-hal yang sudah dilakukan. Menandai hal-hal yang belum terlaksana. mencari tahu sebabnya, kapan hal itu harus dicoba lagi.
Contoh, orang tua sudah mencoba menambai bak mandi, tapi masih ada kebocoran. orang tua harus menyerahkan pekerjaan ini kepada ahlinya. Orang tua akan memanggil tukang. Masukkan ini ke dalam daftar pekerjaan besok. Kemudian orang tua dapat membantu anak Anda mengevaluasi daftarnya.
Pesantren “Tunas Ilmu”Kedungwuluh Purbalingga, 23 Muharram 1441/23 September 2019
Ustaz Abdullah Zaen, Melatih Konsistensi Fokus Anak – Tips Parenting