Pengantar
Gagasan berikut pernah dimuat di harian nasional Jawa Pos.
Akan tetapi masih relevan dengan feneomena yang saat ini mengemuka.
Kontennya ringan tapi sangat mudah diaplikasikan. InsyaAllah bermanfaat. Aminn!
Mendidik tanpa Batas Ruang dan Waktu
Beban mengajar 24 jam per minggu yang diberlakukan bagi guru yang sudah sertifikasi membuat khawatir sejumlah pihak. Mereka khawatir guru sertifikasi tidak bisa mendidik. Karena. alokasi itu hanya akan dihabiskan untuk mengajar. Karena itu, banyak kalangan yang menggagas agar guru sertifikasi tidak hanya mengajar 24 jam pelajaran per minggu, tapi juga harus bekerja di sekolah selama enam hari.
Kekhawatiran tersebut sebenarnya kurang beralasan, karena sejauh ini guru sudah bekerja enam hari. Lima hari di sekolah, sehari untuk mengembangkan kompetensi di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Tidak hanya itu, saat ini guru juga sudah bekerja 37,5 jam per minggu. Dengan beban kerja seperti itu, guru tidak bisa langsung meninggalkan sekolah bersama-sama anak didiknya. Karena guru masih harus menyelesaikan tanggungjawabnya seperti, mengoreksi, membuat analisis hasil ulangan, menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk esok harinya.
Sejatinya, ruang dan waktu untuk mendidik siswa tidaklah terbatas. Kegiatan tersebut bisa dilakukan kapan saja, di sekolah maupun di luar sekolah. Di sekolah, misalnya, dapat dilakukan bersamaan dengan mengajar, upacara bendera, remedial teaching, pengayaan, atau ekstrakurikuler. Di luar sekolah bisa dilakukan dengan menelepon siswa agar belajar atau membangunkan untuk salat Subuh(call programme)
*****
Gerakan Baca Sehari Satu Lembar
Di kalangan masyarakat, termasuk siswa, membaca belum menjadi sebuah tradisi. Budaya oral lebih menonjol daripada budaya baca, Kalu bicara, wow… . luar baisa. Satu hari pun kuat. Demikian juga nonton. Doyan banget. Berjam-jam di depan pesawat televisi juga betah., Namun, kalau membaca, nanti dulu. Jangankan membaca, pegang buku saja enggan.
Para guru dan orang tua jangan pernah bosan mengingatkan putra-putrinya untuk selalu membaca meskipun hanya satu lembar sehari. Waktunya bisa kapan saja, termasuk menjelang tidur. Sebab, setelah membaca, mata akan lelah dan mereka akan tidur dengan sendirinya, Biarkan anak-anak tidur didampingi buku.
Apabila satu hari membaca satu lembar, tanpa terasa sebulan sudah 30 lembar (sama dengan 60 halaman). Kalau sudah jadi kebiasaan, ini bisa mengalami peningkatan, sebab kelanjutan bacaan bisa membuat pembacanya penasaran. Ayo kita mulai hari ini.
*****
Asisten Untuk Guru
Program sertifikasi melahirkan guru professional. Artinya, profesi guru setara dengan profesi dokter, dosen, dan profesi lain. Dokter punya asisten. Demikian juga dosen. Namun guru tidak. Padahal, volume pekerjaanya tidak jauh berbeda.
Guru tidak hanya mengajar dan mendidik siswa selama 24 jam per minggu. Mereka juga harus menyusun Rencana Pekan Efektif (RPE), Program Tahunan (Prota), Program semester (Prosem), pengembangan silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tidak hanya itu, guru juga wajib melakukan evaluasi, remidi, pengayaan, dan analisis hasil ulangan.
Dengan deskripsi tugas seperti itu, kiranya guru perlu mengangkat asisten. Asisten bisa berasal dari guru yang sedang melakukan program induksi atau guru junior. Asisten guru bisa diberi tugas menyusun RPE, Prota, Prosem, remidi, dan membuat analisi hasil ulangan, serta mengisi jam kosong apabila guru yang bersangkutan berhalangan hadir.