Asupan pertama kepada bayi atau anak sangat menentukan untuk membangun cita-rasa yang mereka rasakan. Umumnya makanan pertama yang diberikan kepada anak adalah bubur buatan pabrik. Berarti ini bukan makanan yang natural, karena proses di pabrik dipengaruhi banyak faktor.
Dari segi komposisi makanan, bubur instan dibuat dari berbagai bahan makanan termasuk perasa, pemanis dan sebagainya. Biasanya bukanlah sesuatu yang natural. Mengandung gula dan pemanis yang artificial.

Ini membuat anak cenderung tidak menyukai ketika di kemudian hari mereka diberi makanan sayur dan buah yang rasanya tidak seenak makanan buatan pabrik. Chef Farah Quinn memberikan pesan, untuk itu sangat penting, memberikan makanan pada satu tahun pertama anak, makanan-makanan yang tidak mengandung garam dan gula pasir.
Menurutnya, anak yang dari kecil diberi makanan yang berasa asin akan menyukai makanan yang mengandung garam yang banyak. Ini membuat di masa tua sangat rentan penyakit darah tinggi, jantung dan lainnya.
Sedangkan gula pasir, membuat anak cenderung anak menggemari makanan manis-manis. Padahal banyak makanan sehat seperti sayur dan buah tidak memiliki rasa semanis gula. Sehingga anak-anak cenderung menolak.
Gula pasir juga merupakan refine product, yang diproses agar ketika dikonsumsi memberikan energi. Maka terkadang anak yang mengkonsumsi makanan manis akan hiperaktif dalam waktu singkat, tetapi setelahnya energi akan hilang.
Gula juga akan berdampak pada saluran pencernaan khususnya mulut. Gula akan membuat gigi rusak.
Tips Membuat Anak Gemar Sayur dan Buah
Memberikan asupan pertama (4-6 bulan) dari sayuran yang tidak begitu berasa manis seperti buncis. Dengan cara dikukus/direbus dan diblender.
Kemudian pindahkan ke sayuran yang sedikit manis semisal kacang polong, wortel, labu, ubi jalar dan sebagainya. Semuanya disajikan tanpa garam dan gula.
Mulut bayi yang masih murni, akan menerima makanan yang natural. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir anak tidak menyukainya.
Pada tahap selanjutnya, anak-anak dikenalkan pada buah-buahan yang memiliki citarasa lebih manis, seperti pisang dan lainnya
Anak juga cenderung mengikuti pola makan orang tuanya, sehingga penting untuk memperlihatkan bahwa orang tua mereka juga memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur.
Dengan menerapkan pola makan yang sehat dengan mengenalkan asupan natural sejak dini, maka anak-anak pada masa selanjutnya akan cenderung menyukai makanan yang sehat.
Pengganti Sayur, Jika Anak Tidak Suka Sayur
Dokter Zaidul Akbar mengungkapkan, bagi anak yang tidak suka sayur, pengganti yang paling bagus adalah buah. Sayur dan buah memiliki beberapa kesamaan seperti. Selanjutnya jika memang tidak suka sayur, juga bisa mengkonsumsi madu.
Kesehatan lebih penting ketimbang menuruti citarasa yang diinginkan lidah. Untuk itu sangat perlu kita selalu menjaga makanan yang akan dikonsumsi agar memilih makanan yang sehat dan halal. [e]