Nadiem Anwar Makarim , Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), mengatakan pihaknya melakukan peninjauan dan pendataan sekolah yang terkena dampak banjir. Ia menjelaskan saat ini jajarannya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah terdampak banjir dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan pendataan sekolah terdampak banjir.
“Selain sekolah, tim juga melakukan pendataan siswa, guru, dan tenaga kependidikan terdampak bencana banjir,” kata Nadiem.
Seknas SPAB, Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, Kemendikbud mencatat (per 3 Januari 2020) terdapat 290 sekolah terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak 201 terendam banjir, sedangkan 89 sekolah mengalami gangguan pada akses menuju sekolah. Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana juga melaporkan 8.420 siswa di DKI Jakarta terdampak banjir.
Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dilaporkan 12 sekolah mengalami kerusakan akibat banjir. Dua puluh orang guru dan tenaga kependidikan terdampak banjir bandang.
“Tim dari Direktorat Pembinaan SMP dan LPMP Banten sudah turun ke lapangan memberikan bantuan awal,” ujar Mendikbud.
Nadiem mengatakan bahwa saat ini direktorat teknis terkait sedang menyiapkan bantuan berupa tenda sekolah darurat, perlengkapan sekolah, alat permainan edukatif (APE), laptop untuk pembelajaran, serta buku-buku cerita. Akan disiapkan bantuan berupa layanan psikososial bekerja sama dengan beberapa lembaga.
“Kemendikbud juga sedang melakukan pendataan untuk pemberian tunjangan khusus bagi para guru terdampak banjir yang akan diberikan selama tiga bulan,” ungkap dia.
Berkaitan dengan rehabilitasi sekolah terdampak banjir, Mendikbud menyatakan akan melakukan koordinasi dan pengkajian terlebih dahulu dengan melibatkan Pemda, BNPB, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Tunjangan profesi bagi guru terdampak banjir juga tetap akan dibayarkan,” tambahnya.
Kemdikbud menyatakan sudah mengirimkan paket bantuan ke sekolah-sekolah yang terdampak banjir. Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Ainun Na’im, paket bantuan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terdampak banjir sudah dikirim oleh tim Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar Menengah sejak Kamis (2/1).
“Sudah sejak kemarin berangkat menyalurkan paket bantuan, khususnya mendukung proses pembelajaran, termasuk ke sekolah-sekolah di Kabupaten Lebak, Banten,” kata Ainun di Jakarta, Jumat (3/1) lalu.
Dia mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkoordinasi dengan dinas-dinas pendidikan untuk menangani dampak bencana banjir terhadap kegiatan belajar di sekolah.
“Berkoordinasi dengan dinas pendidikan sejak awal tahun ketika terjadi banjir,” katanya.
Ainun menambahkan, perguruan-perguruan tinggi juga sudah bergerak untuk membantu warga di daerah-daerah banjir.
Sebelumnya, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengemukakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkesan lamban dalam merespons dampak banjir terhadap kegiatan pendidikan di sekolah.
“Padahal banyak sekolah yang terkena dampak, akses ke sekolah terganggu, bahkan fasilitas sekolah juga rusak,” katanya.
Sumber : Republika