Untuk Menjaga Kesehatan Mental Selama Social Distancing, Anda Perlu Melakukan Ini
GURU.OR.ID—Himbauan untuk dilakukannya social distancing atau sekarang yang lebih dikenal sebagai physical distancing rupanya membuat sebagian besar masyarakat tidak betah lama-lama di rumah. Physical distancing merupakan upaya pemerintah dalam menekan berkurangnya penyebaran virus corona atau covid-19.
Physical distancing berarti menjaga jarak secara fisik dengan orang lain. Yakni dengan menghindari keramaian dan tempat-tempat berkumpul orang-orang. Sehingga masyarakat diminta untuk di rumah guna memutus rantai penyebaran covid-19.
Bergesernya aktivitas masyarakat ternyata menjadi beban mental tersendiri. Mendampingi anak-anak mengerjakan tugas, Work From House (WFH), tidak bisa bertemu kerabat, no pyysical interaction dengan dunia luar, dan segala aktivitas lainnya memang harus dibatasi atau bahkan berhenti secara total. Keadaan tersebut tentu membuat masyarakat bosan hingga kesehatan mental pun terganggu.
Selain hal tersebut, berita yang beredar terkait dengan dampak dari physical distancing yang mengakibatkan karyawan harus diberhentikan, masyarakat yang tidak bisa mencari nafkah untuk membeli kebutuhan di hari selanjutnya, dan berbagai macam dampak yang tidak diharapkan dari physical distancing menambah kecemasan kepada masyarakat.
Psikolog UGM, Diana Setiyawati mengatakan, ada berbagai reaksi yang umum terjadi saat melakukan social distancing dan isolasi diri. Rasa cemas, khawatir, gelisah, dan frustasi kerap muncul ketika dihadapkan pada situasi yang penuh dengan ketidakpastian.
Ingat, bahwa kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik Anda!
Untuk mengatasi kesehatan mental atau mental health agar tetap waras Anda bisa melakukan aktivitas di bawah ini:
Rileks dalam artian semua akan berlalu. Ketika rasa cemas dan stress melanda, stop untuk berhenti melakukan kegiatan yang menguras pikiran dan tenaga.
Anda bisa duduk santai menonton film ditemani dengan camilan. Anda bisa bersantai menenangkan diri dengan mendengarkan music, memberi makan hewan peliharaan, berkebun, atau melakukan kegiatan menyenangkan lainnya. Just take a deep breathe!
Just doing something you like, then you found happiness!
- Manajemen Waktu
Langkah yang pertama adalah mengatur ritme kegiatan di rumah. Jangan sampai terforsir dengan beban pekerjaan. Atur rutinitas harian agar menjadi lebih teratur: bekerja, olahraga, istirahat.
Manajemen waktu yang baik akan menghasilkan energy yang baik pula. Tetap produktif melakukan kegiatan tanpa meninggalkan kesenangan diri.
- Terhubung Secara Sosial
Nah, istilah social distancing kerap disalah artikan dengan menjaga jarak secara sosial. Ini kurang relevan pada arti yang sesunguhnya. Padahal yang dimaksud ialah menjaga jarak secara fisik.
Akan tetapi, selama Anda terisolasi di rumah ini waktunya untuk lebih berinteraksi secara intens (sosial) dengan keluarga atau kerabat. Kini waktunya untuk meningkatkan hubungan sosial Anda dengan sekitar tetapi melalui telephone. Walaupun jarak terpisah, teknologi yang akan memudahkan.
Anda bisa saling memberikan support, menebarkan hal-hal baik melalui pesan singkat ataupun telephone. Bukankah mereka hanya membutuhkan dukungan diantara riuhnya keterbatasan di luar?
- Quality Time dengan Sang Pencipta
Yupss, selain bisa ber-quality time dengan keluarga tercinta Anda bisa melakukan hal ini lebih dalam dengan Sang Pencipta. Mengutarakan segala bentuk keluh kesah kepada Sang Pencipta akan membuat mu merasa lebih baik.
Selain itu Anda bisa membaca buku yang bergenre religi untuk bisa menguatkan diri Anda selama physical distancing.
Nampaknya memang tidak mungkin, bukan? Bagaimana bisa berkata “tidak” jika belum mencoba.
- Kurangi Membaca Berita yang Merusak Pikiran
Lingkungan beracun akan mempengaruhi kesehatan mental. Ini juga berlaku pada informasi yang kita serap. Yang lebih membahayakan jika Anda menelan mentah berita dari sumber yang tidak akurat—bisa-bisa kesehatan mental Anda semakin tidak baik.
Maraknya berita terkait virus corona, alangkah lebih baiknya jika Anda mengurangi untuk mendengar dan membaca berita yang dapat merusak pikiran Anda. Bagaimana bisa memiliki energy positif jika yang diserap adalah energy negative?
Demikian ulasan tips yang bisa Anda lakukan selama social distancing untuk tetap menjaga kesehatan mental Anda. Tetap sehat, tetap kuat, dan semoga bermanfaat. Jangan lupa dibagikan ke teman guru yang lainnya.