Apa Baik dan Buruk Ujian Nasional untuk Madrasah

Ujian Nasional (UN) kerap kali menjadi momok menakutkan bagi siswa dan madrasah. Maka, UN kali ini tidak dijadikan satu-satunya syarat kelulusan. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan menyebutkan ujian nasional tidak akan lagi menjadi satu-satunya standar bagi kelulusan siswa. Bahkan siswa bisa menempuh ujian nasional berkali-kali untuk memperbaiki pencapaiannya bila belum memenuhi standar.

Sementara itu, mengenai Baik dan Buruk Ujian Nasional untuk Madrasah. Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia, Persahini Sidik, mengungkapkan pandangan tentang UN, yang seharusnya memiliki sisi kebaikan. Ia berpendapat, kehadiran UN sebenarnya dapat memicu madrasah, untuk lebih baik mempersiapkan bekal ilmu para siswa.

Ia menuturkan kehadiran UN, biasanya meningkatkan gairah tersendiri untuk para siswa, agar dapat menguasai materi pelajaran lebih baik dari sebelumnya. Penny, sapaan akrabnya, menilai UN secara tidak langsung dapat menaikkan standar kurikulum para siswa, termasuk madrasah itu sendiri.

Baik-dan-Buruk-Ujian-Nasional-untuk-Madrasah

Meski begitu, ia mengakui terkadang UN memang menjadi momok bagi para siswa, terlebih bagi lembaga-lembaga pendidikan yang jauh dari perkotaan. UN, lanjut Penny, malah sering menjadikan proses belajar bertahun-tahun seakan tidak berarti, dan hanya ditentukan satu kali test saja.

Namun, Penny mengingatkan para siswa agar tetap menghadapi UN dengan persiapan matang, karena akan menentukan langkah selanjutnya siswa ke perguruan tinggi. Maka itu, ia menyarankan agar madrasah tetap memberikan bekal ilmu terbaik pada siswa.

“Ada atau tidak ujian nasional madrasah harus mempersiapkan siswa dengan baik, bekal ilmu semaksimal mungkin,” kata Penny kepada wartawan, Selasa (29/3).

Demikian apa yang menjadi pendapat Baik dan Buruk Ujian Nasional untuk Madrasah, oleh salah satu madrasah .

Sumber : republika