Budikdamber – Budikdamper adalah singkatan dari membudidayakan ikan dalam ember.
Pandemi Covid-19 ternyata berdampak terhadap banyak lini kehidupan termasuk perekonomian, para guru dituntut untuk bisa kreatif dan inovatif sebab hakikat mendidik tidak hanya di dalam kelas namun juga di masyarakat. Memberikan kontribusi positif di kehidupan berbangsa dan bernegara juga bisa menjadi nilai plus bagi seorang pendidik agar ilmunya lebih bermanfaat.
Usaha Sampingan Guru di masa Pandemi
Adalah Nauruzzaman Eko Masruri atau Ruri Satria Berdasi, menangkap peluang BUDIKDAMBER. Mewabahnya virus Covid-19 menutup pintu rejeki dari dunia seminar dan Outboun yang beliau geluti sejak tahun 90-an. Jadwal seminar di beberapa daerah di tanah air terpaksa urung, namun pintu rejeki lain terbuka juga pada masa pandemi ini, budikdamber!
Bagi Pak Ruri, seorang guru harus pandai berinovasi dan beradaptasi memandang jauh ke depan. Budikdamber dikembangkan oleh Bapak Juli Nursandi, S.Pi, M.Si dari Politeknik negeri Lampung ditangkap oleh Pak Ruri yang sejak lama memang sudah hobi memelihara ikan.
Tak ini sukses sendiri, beliau membuat grup facebook dan saling berbagi dengan yang lain, Info Budikdamber Jogjakarta. Dari grup tersebut beliau menginspirasi setidaknya sudah seribuan orang tergabung. Beliau juga welcome jika ada orang yang mau belajar budikdamber ke rumahnya.
Di kawasan ringroad timur Daerah Istimewa Yogyakarta, deretan ember berisi lele dan rimbunan kangkung menghiasi sekitar rumah Pak Ruri. Menurutnya, budikdamber patut dicoba oleh siapa saja. mengapa? Simak video pemaparan beliau berikut ini :
keuletan dan kreativitas dalam menangkap peluang, menjadi kunci untuk tetap survive, semoga semakin banyak sosok-sosok seperti Pak Guru Ruri