Kabar gembira bagi para lulusan SMA/SMK/MA sederajat sejumlah Sekolah Kedinasan telah membuka pendaftaran bagi calon mahasiswa baru tahun 2020. Masuk sekolah kedinasan memiliki beberapa kelebihan, yang pasti setelah lulus akan otomatis diterima sebagai aparatur sipil Negara (ASN) sesuai instansi yang mengadakan sekolah kedinasan tersebut.
Selain itu, selama menempuh kuliah juga mendapatkan beasiswa dan berbagai tunjangan sesuai dengan ketentuan masing-masing sekolah kedinasan. Ada yang membayar dengan biaya terjangkau ada pula yang gratis. Selain itu sekolah kedinasan tidak hanya mengutamakan prestasi akademik tetapi juga pendidikan karakter seperti kedisiplinan, ketertiban, kekompakan dan sebagainya.
Meski demikian untuk masuk sekolah kedinasan tidaklah mudah. Karena harus bersaing dengan pendaftar dari seluruh Indonesia yang jumlahnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan ribu orang.
Di samping itu, kuliah di perguruan tinggi kedinasan juga dibebani sejumlah target yang harus terpenuhi. Sehingga para mahasiswa dituntut untuk fokus dan selesai kuliah tepat waktu.
Pada tahun 2020 ini sejumlah sekolah kedinasan berencana membuka kesempatan bagi lulusan SLTA untuk bergabung. Pada awal Juni 2020 setidaknya sudah ada 6 sekolah kedinasan yang resmi mengumumkan pendaftaran mahasiswa baru. Berikut rinciannya:
Pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang merupakan perguruan tinggi kedinasan yang dikelola Badan Pusat Statistik (BPS).
Tahun ini STIS membuka kesempatan bagi 600 mahasiswa baru terdiri dari 150 program studi Statistika jenjang D3, 300 mahasiswa untuk prodi statistika D4 dan 150 mahasiswa prodi Komputasi Statistik D4.
Kedua, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan syarat minimal pendaftar berusia 16 tahun dan maksimal 21 tahun.
Ketiga, Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Membuka dua jalur seleksi yakni jalur talent scouting dan jalur umum. Pengumuman bisa dilihat di http://ptb.stin.ac.id
Keempat, Sekolah kedinasan Kementerian Perhubungan yang tahun 2020 ini membuka kesempatan untuk 1.932 formasi untuk program studi Pola Pembibitan Kementerian Perhubungan dan 744 untuk Program Studi Pola Pembibitan Pemerintahan Daerah.
Kelima, Poltekip dan Poltekim yang merupakan sekolah kedinasan di bawah Kementerian Hukum dan HAM. Untuk informasi lengkap bisa mengunjungi website http://catar.kemenkumham.go.id
Keenam, Politeknik Siber dan Sandi Negara yang dikelola oleh Badan Siber dan Sandi Negara. Membuka tiga program studi yakni Rekayasa Kriptografi, Rekayasa Perangkat Keras Kriptografi, dan Rekayasa Keamanan Siber.
Masing-masing sekolah kedinasan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga sebelum mendaftar bisa mencari informasi lengkap sebagai gambaran. Selain itu tingkat persaingannya pun berbeda-beda. Tahun ini Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tidak membuka pendaftaran, sehingga diperkirakan peminat akan beralih mendaftar ke STIS yang memiliki rumpun berdekatan. [e]