Antara beasiswa S2 dan mesin Google

Pada saat akhir Ramadhan muncul pengumuman beasiswa S2 untuk guru PNS dan non. Kesempatan itu agaknya membuat pertimbangan didalam hati antara diambil dan tidak. Bagi sebagaian guru gelar S2 merupakan suatu dambaan, karena mungkin akan menaikan status baik strata maupun gaji. Hal yang membuat pertimbangan adalah banyaknya S2 pada saat ini yang secara kapabilitas adalah biasa-biasa saja. Salah satu penyebanya adalah letak geografis, dalam hal ini si mpunya gelar tersebut masih berada pada lingkungan yang tidak mendukung perkembangan keilmuan, seperti di desa-desa. Sebagaimana kita ketahui bahwa geografis pedesaan tidak terlalu membutuhkan gelar S2 apalagi pada desa yang agraris dengan gelar S2 bahasa Inggris. Apa korelasinya ? Saya katakan korelasinya adalah sangat rendah.

Disisi lain adanya mesin pencari Google telah memberikan manfaat besar dalam hal pengetahuan. Dengan penggunaan rumus index pada Google, kita akan menemukan pencairan sesuatu dengan mudah. Seperti dengan kombinasi rumus nama file+downlaod+filetype: pdf, maka kita akan memperoleh file berjenis pdf dengan nama file yang dicari. Dengan menguasai rumus pencairan atau menguasai buku google hack, agaknya kita bisa dapat memperoleh file dan membaca, kemudian mempraktikanya maka kita akan memperoleh kapabilitas yang mungkin bisa setara dengan bersekolah S2. Ya pada hakikatnya kemampuan ( kapabilitas ) diperoleh lewat belajar dan makna belajar adalah luas. Kita bisa memilih S2 di universitas atau belajar didunia virtual, yaitu dengan alat mesin pencari Google.Apa bedanya kemampuan dari universitas dan Google