Guru Pembelajar ~ JAKARTA — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau disingkat Mendikbud, Muhadjir Effendy akan merubah mekanisme penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sebelumnya disalurkan langsung kepada siswa melalui perangkat desa, Nantinya akan disalurkan secara langsung ke sekolah-sekolah.
menteri Muhadjir mengaku sudah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo ihwal perubahan mekanisme ini. Jikalau diizinkan, penyaluran langsung ke sekolah diupayakan bisa dilaksanakan pada Oktober tahun ini.
“KIP Akan disalurkan lewat sekolah menggunakan data pokok pendidikan, daftar anak miskin yang ada di sekolah,” Tutur Muhadjir seusai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/10), mengenai efektivitas belanja pendidikan dan kesehatan.
Mendikbud menyebut, penyaluran KIP selama ini mata rantainya cukup panjang. Pertama-tama, KIP disalurkan melalui desa-desa menggunakan data terpadu untuk penanggulangan kemiskinan.
Lalu disalurkan ke keluarga miskin yang punya anak usia sekolah. Selanjutnya, dari situ kemudian didaftarkan ke sekolah, dan sekolah tersebut mengirim datanya ke Kemendikbud.
“Sangat panjang. Maka, kemarin-kemarin itu agak rumit,” ujar Muhadjir.
Menurutnya, penyaluran KIP secara langsung ke sekolah tidak hanya dapat membantu anak-anak yang belum sekolah untuk bisa mengenyam pendidikan. Namun juga membantu anak-anak yang terancam putus sekolah karena tidak memiliki biaya.
“Penyaluran KIP kami targetkan selesai pada tahun ini,” tutur Muhadjir.
Sumber Cara Pencairan KIP Kartu Indonesia Pintar : http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/10/05/oekrab383-mendikbud-kartu-indonesia-pintar-akan-disalurkan-langsung-ke-sekolah