Pagi ini jagat maya agak berisik, dengan tayangan Munarman di Apakabar Indonesia Pagi di TV One. Pasalnya, dalam tayangan tersebut Munarman menyiram lawan diskusinya sosiolog Tamrin Tomagola dengan air. Tontonan tersebut menambah daftar hitam tontonan yang tidak layak ditonton, bahkan merupakan tontonan yang tidak mendidik.
Kalau kita tengok kebelakangan tontonan yang tidak layak ini sebenarnya kerap menghiasa layar kaca, sidang ricuh, diskusi tanpa sopan santun dan kelakuan tidak layak tonton lainnya?
Mari berbenah
Kita sebagai penonton, tentunya hanya bisa memfilter jika KPI terlalu “impoten” untuk mengurusi hal-hal yang seperti ini. Tontonan yang tidak mendidik semakin banyak saja variannya. Sehingga banyak pakar pendidikan yang beranggapan bahwa televise memang hendaknya dimatikan saja jika anda memilikinya di rumah.
Media (Televisi) hendaknya lebih professional lagi, jangan hanya mengejar rating sehingga menyuguhkan tontonan yang tidak mendidik. Hendaknya stasiun televisi menyiarkan acara yang tidak memberikan peluang untuk menimbulkan acara yang tidak pantas. Semisal menghadirkan dua tokoh yang berseberangan, secara live. Apa bedanya mengadu ayam.
Kemudian narasumber yang diundang, jika tidak bisa menahan diri, janganlah menampakkan hidung di televisi jika tidak bisa menahan diri sepicik apapun lawan bicarnya. Para tokoh merupakan orang yang cenderung dicontoh, mewakili suatu golongan. Apalagi kalau wakil rakyat. Bayangkan jika wakil rakyat babibu asal membunyikan mulut dalam dikusi para lawyer, apa yang anda pikirkan terhadap wakil kita itu? Hendaknya bisa menjaga lisan, jangan hanya jadi korban komoditas.
Terakhir catatan ini semata-mata agar kita semakin berbenah dalam penyiaran dan pertelevisian demi masa depan penerus bangsa yang harus kita didik dengan tayangan yang bermutu.
Setiap apa yang kita tanam pastilah kita memetiknya. TV One menanamkan kebencian, dan sekarang banyak yang ga suka dengan apa yang dilakukan oleh TV One. Orang yang suka debat ngawur juga memetik kengawurannya. Mudah-mudahan TV Adu mulut, TV Adu Jotos, TV Debat Kusir tidak bertambah lagi di negeri ini cukup dengan yang sudah ada. Mari kita kembali pada jati diri bangsa. Bangsa yang dikenal santun dan berdab.