BANDARLAMPUNG – Pelaksanaan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemprov Lampung di Universitas Lampung (Unila) dibayangi masalah kelistrikan yang tidak stabil. Biarpet mengancam kesuksesan tes dengan sistem CAT (computer assisted test) itu.
Karena itu, Unila yang menyiapkan 150–200 unit komputer terus berupaya mengantisipasinya. Antara lain, dengan menyiapkan genset berkapasitas 250 KVA yang selalu standby ditambah satu genset tambahan 125 KVA.
”Untuk komputer tak ada masalah. Sebab, kita juga siapkan komputer cadangan. Tim khusus juga kami bentuk untuk tenaga pendukung ketika pelaksanaan tes dilakukan di bawah koordinasi kepala UPT komputer,” ujar Kasubbag Humas Unila Badrul Huda kemarin.
Ia memperkirakan pelamar yang tes di Unila mencapai 10 ribu orang. Karena itu, pihak panitia ikut menyiapkan kantong-kantong parkir untuk kendaraan. ”Rencananya dipusatkan di lahan parkir Gedung Serbaguna (GSG) Unila,” kata Badrul.
Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lampung Sudarno Eddi mengatakan, hingga kini pihaknya terus berkoordinasi dengan Unila. Mengenai tarif sewa komputer, belum ditentukan. Perkiraannya menelan dana Rp500 juta.
Sementara untuk jumlah pelamar, hingga kini belum diketahui. Sebab, pendaftaran baru dapat dilakukan Minggu dini hari mendatang. ”Untuk formasi sudah bisa dilihat secara detail di website Panselnas. Atau di Radar Lampung, ditampilkan juga di situ,” kata Sudarno.
Pada bagian lain, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Mesuji memastikan tes CPNS tidak dilakukan di kabupaten setempat. BKDD Mesuji memilih Bandarlampung sebagai lokasi penyelenggaraan. Ini merujuk ketetapan pemerintah pusat yang meminta tes dilakukan dengan sistem CAT.
“Di Bandarlampung, kita menyewa kampus Darmajaya. Tepatnya di gedung jurusan Bahasa Inggris,” ujar Kepala BKDD Mesuji Maryuni semalam.
Pihaknya mempergunakan 200 unit komputer. “Memang jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah pelamar. Jadi tes kita lakukan dalam beberapa tahap,” ujarnya.
Disinggung biaya sewa, Maryuni mengaku belum dapat mengungkapkannya. “Kontrak terkait pembiayaan gedung belum kita lakukan. Menunggu kepastian jumlah pelamar. Kita baru sebatas menge-deal-kan ruang yang akan kita pakai untuk tes,” ungkapnya.
Hal sama berlaku untuk Kabupaten Tulangbawang. ”Tidak ada perubahan jadwal pendaftaran dan tes bagi peserta yang akan menguji kemampuannya untuk menjadi abdi negara. Semua sama dengan yang telah kita umumkan di Radar Lampung,” ungkap Kepala BKD Tuba Yeni Karmini Utari.
Disebar ke Daerah
Peminatan lowongan CPNS baru untuk instansi pusat sangat tinggi. Untuk mengantisipasi penumpukan peserta ujian di Jakarta, sistem ujian disebar ke beberapa daerah. Di antara yang memberlakukan model ujian tersebar ini adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Kepala Biro SDM dan Umum Kemenpan RB Otok Kuswandaru di Jakarta kemarin menjelaskan, lowongan CPNS baru di tempatnya hanya 20 formasi. Tapi, catatan hingga kemarin, jumlah pendaftar sudah mencapai 2.380 orang. “Jumlah ini pasti bisa meningkat lagi karena dibuka terus hingga 19 September 2014,” ujarnya. Otok menuturkan, calon pelamar CPNS di Kemenpan RB harus cermat ketika input data pendaftaran. Sehingga tidak mengalami kerugian akibat ditolaknya aplikasi pendaftaran.
Di antara aspek yang harus dicermati pelamar, kata Otok, adalah pemilihan lokasi ujian. Dia mengingatkan supaya pemilihan lokasi ujian ini memudahkan pelamar sendiri. Otok menjelaskan, lokasi tes CPNS Kemenpan RB yang berbasis CAT tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
“Jangan sampai nanti tidak bisa ikut ujian gara-gara tempat tesnya jauh. Sebab, tempat tesnya dipilih sendiri,” paparnya.
Lokasi tempat tes CPNS baru Kemenpan RB, selain Jakarta, tersebar di seluruh kampus negeri di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jogjakarta. “Tidak perlu memaksakan diri memilih tes di Jakarta semua,” katanya.
Otok menegaskan, lokasi ujian tidak berpengaruh pada penilaian. Panitia tidak membedakan penilaian hasil ujian bagi pelamar yang menjalankan tes di Jakarta maupun di Papua atau Papua Barat. Rencananya, tes CPNS untuk Kemenpan RB dijalankan mulai 29 September 2014.
Otok mengingatkan bahwa seluruh pelamar belum tentu semuanya akan dipanggil mengikuti tes kompetensi dasar (TKD) dengan sistem CAT itu. Sebab, seluruh pelamar akan mengikuti saringan administrasi oleh Panitia Seleksi CPNS Kemenpan RB. “Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan administrasi yang akan dipanggil mengikuti TKD,” katanya.
Di tempat terpisah, Wakil Menpan RB Eko Prasojo menuturkan, program reformasi birokrasi harus terus dikawal pemerintah baru Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Membenahi birokrasi akan menjadi tantangan utama pemerintah baru,” ujarnya di sela pertemuan puncak Reformasi Birokrasi Nasional di Jakarta kemarin.
Menurut Eko, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus digarap pemerintah baru nanti. Misalnya, masalah jabatan struktural yang tumpang tindih. Kemudian peraturan yang ikut-ikutan tumpang tindih di lintas kementerian atau lembaga lain.
Guru besar Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, masalah reformasi birokrasi lain yang belum tuntas adalah korupsi yang masih melekat pada sistem birokrasi. Kemudian tentang kinerja PNS yang masih diwarnai intervensi politik, postur birokrasi yang gemuk, dan boros. “Semua itu pekerjaan rumah yang akan dihadapi pemerintah baru,” ungkap Eko.
Menurutnya, gerakan besar menata ulang struktur birokrasi bisa menjadi salah satu fokus. Dia menyebut besar karena upaya ini menyangkut ribuan peraturan yang tumpang tindih, jutaan orang PNS, dan memerlukan anggaran tidak sedikit. Solusi lain adalah penerapan reward and punishment terkait penataan birokrasi tadi. (eka/sur/fei/jpnn/p3/c2/ade)
Sumber : Bandarlampung.co.id